Seharusnya, penggunaan elpiji tiga kilogram ini hanya diperuntukkan untuk warga kurang mampu
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta mencatat permintaan elpiji tiga kilogram saat ini masih dalam kisaran normal dan diperkirakan meningkat mulai H-6 Lebaran atau 30 April 2019.

“Saat ini, permintaan elpiji tiga kilogram masih dalam kisaran normal. Stok pun masih aman dan distribusi lancar,” kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Adhy Pradana di Yogyakarta, Jumat.

Jika terjadi kenaikan permintaan, Adhy mengatakan, akan bisa dipenuhi karena stok elpiji tiga kilogram untuk Kota Yogyakarta sudah ditingkatkan sejak awal tahun yaitu sekitar 150.000 tabung atau 452 metrik ton dibanding tahun lalu.

Pada tahun lalu, alokasi elpiji tiga kilogram di Kota Yogyakarta mencapai 21.088 metrik ton atau sekitar tujuh juta tabung.

Namun, jika permintaan masyarakat mengalami kenaikan yang signifikan dan stok menipis, Adhy mengatakan, bisa dilakukan operasi pasar elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan.

“Setiap tahun, memang ada kecenderungan kenaikan alokasi elpiji tiga kilogram di Kota Yogyakarta. Seharusnya, konsumsi elpiji tiga kilogram di Kota Yogyakarta bisa dikurangi karena semua penduduk di Kota Yogyakarta dianggap sudah menggunakan elpiji atau tidak ada lagi konversi minyak ke gas,” katanya.

Selain itu, Adhy menyoroti masih adanya penggunaan elpiji tiga kilogram yang salah sasaran karena digunakan oleh rumah makan, restoran, dan rumah tangga mampu. “Seharusnya, penggunaan elpiji tiga kilogram ini hanya diperuntukkan untuk warga kurang mampu,” katanya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, lanjut Adhy, berusaha melakukan pengawasan agar penggunaan elpiji bersubdisi tersebut tepat sasaran. “Salah satunya, wacana pemasangan stiker penanda di rumah warga mampu yang masih menggunakan elpiji tiga kilogram,” katanya.

Sedangkan untuk harga, Adhy mengatakan, belum menemukan pelanggaran harga jual elpiji di pangkalan. “Harga jual di pangkalan ditetapkan Rp16.500 per tabung. Kami sudah lakukan pengecekan di 15 pangkalan dan tidak ada temuan pelanggaran harga,” kata Adhy.

Baca juga: Konsumsi elpiji non subsidi di Yogyakarta meningkat
Baca juga: Yogyakarta usulkan tambahan kuota elpiji 14 persen


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019