"Untuk jumlah penukarnya 3.300 orang. Jadi sehari rata-rata 1.100 orang, ada kenaikan jika dibandingkan tahun lalu yaitu 1.000 orang/hari," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta M Taufik Amrozy di sela penukaran uang bersama di Solo, Senin.
Ia mengatakan pada kegiatan tersebut Bank Indonesia melibatkan 17 bank umum, 2 BPR, 2 BPRS, 2 Pegadaian, dan 1 PT Pos Indonesia.
"Untuk bank umum di antaranya BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank Jateng, dan Bank Mayapada," katanya.
Mengingat peredaran uang pada Lebaran dan Ramadhan terus meningkat, pihaknya berharap agar masyarakat bisa menukarkan uang baru di tempat penukaran resmi. Menurut dia, langkah tersebut bertujuan untuk menghindari selisih jumlah dan kemungkinan adanya uang palsu.
"Kami juga tidak bisa menjamin karena itu kan di luar titik resmi. Dalam hal ini kami juga mengimbau masyarakat agar mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D, yaitu dilihat, diraba, diterawang," katanya.
Sebagaimana diketahui, pada tahun ini Bank Indonesia menyediakan kebutuhan uang baru untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2019 di wilayah Soloraya sebesar Rp5,4 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp5 triliun.
"Untuk realisasi peredarannya sampai dengan tanggal 24 Mei 2019 sudah mencapai sekitar Rp2,4 triliun atau sekitar 45 persen," katanya.
Sementara itu, salah satu penukar Sri Mulyani mengatakan sudah antre sejak pukul 06.00 WIB.
"Tadi saya tukar Rp4,4 juta, mulai dari pecahan Rp2.000 sampai dengan Rp20.000. Saya tukar untuk fitrah ke keponakan-keponakan. Baru kali ini juga saya tukar di sini," kata warga Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.***1***
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019