"Sejumlah ruas jalan yang dipantau petugas, jalan jalur dua Petung dan Sotek, serta simpang Silkar Petung hingga Kecamatan Sepaku," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara Fernando Hutagalung, ketika ditemui, Senin.
Untuk menunjang kegiatan pemantauan pergerakan arus mudik maupun balik Lebaran 2019, Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara mendirikan Pos Simpatik yang melibatkan personel gabungan.
"Kami juga akan dirikan pos pantau arus mudik dan balik Lebaran di sejumlah lokasi yang diisi tim gabungan," ujar Fernando Hutagalung.
Pos simpatik tersebut berada di lokasi yang strategis dan mendapatkan penjagaan selama 1x24 jam dari personel gabungan TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Tim SAR (search and rescue), pramuka serta tenaga medis.
Selain diisi tim gabungan, pada Pos Simpatik juga disiapkan ambulans untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
"Masyarakat bisa mendapatkan informasi atau pelayanan, mulai dari pengaduan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat hingga cek kesehatan bagi para pemudik," kata Fernando Hutagalung.
Untuk mengantisipasi kecelakaan Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan dan memasang spanduk peringatan di titik rawan, termasuk di titik jalan yang berisiko tinggi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Kami bersama Polres sudah memasang spanduk peringatan di sejumlah titik rawan pada jalur transportasi darat agar para pengendara bisa lebih berhati-hati dan waspada," ucap Fernando Hutagalung.
Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengerahkan petugas di lokasi rawan kecelakaan dan di pos pantau arus lalu lintas bersama personel Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor atau Satlantas Polres Penajam Paser Utara.
Menjelang Lebaran biasanya di Kabupaten Penajam Paser Utara ramai kendaraan karena daerah itu bagian jalan lintas Kalimantan yang selalu dilewati saat arus mudik maupun balik oleh pengguna jalan dari berbagai daerah.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019