Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi BBM di sepanjang SPBU tol trans Jawa meningkat sebesar 40 persen daripada tahun sebelumnya, ketika jelang lebaran.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin ketika jumpa dengan awak media menyebutkan prediksi kenaikan tersebut karena sudah tersambung penuh tol trans Jawa.

Dibandingkan kenaikan konsumsi di dalam tol, pada SPBU nasional nontol rata-rata kenaikan diprediksi sebesar 15 persen.

Selain itu, PT Pertamina (Persero) juga menyiapkan sebanyak tiga titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nontunai di sepanjang jalur tol trans Jawa.

"Ada tiga titik SPBU nontunai di tol, nantinya juga akan menerapkan sistem self service yang akan dipandu petugas juga," kata Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid.

Ia menjelaskan, pembayaran transaksi bisa menggunakan aplikasi LinkAja atau kartu debit, sehingga bisa memaksimalkan efisiensi setiap transaksi.

Tiga titik tersebut adalah SPBU di tol KM 726, Km 260 dan km 57. Sementara masih pada titik tersebut untuk pelayanan nontunai dan self service.

PT Pertamina (Persero) menargetkan sebanyak 22.000 mesin EDC LinkAja terpasang di seluruh SPBU Pertamina hingga akhir tahun ini untuk memudahkan pengguna melakukan pembayaran nontunai.

Mas’ud Khamid menyebutkan 22.000 mesin EDC tersebut akan dipasang di 77.000 nozzle di 5.518 SPBU yang dimiliki Pertamina.

"Kami sudah siapkan 22.000 EDC untuk LinkAja sampai akhir tahun. Itu akan kita pasang di 77.000 nozzle yang kami punya," kata Mas'ud, pada kesempatan sebelumnya.
Hingga akhir Mei ini, Pertamina menargetkan 1.000 mesin EDC LinkAja sudah terpasang di jalur Tol Trans Jawa dan Sumatera guna menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

Ada pun LinkAja merupakan sistem pembayaran nontunai yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan BUMN dan mengintegrasikan seluruh produk fintechBUMN yakni T-cash milik Telkomsel, Yap! BNI, e-Cash Bank Mandiri, dan T-bank dari Bank BRI.

"LinkAja kami jadikan platform untuk nasional e-payment. Jadi bisa tukar poin sesama 'merchant' BUMN, baik poin pembelian BBM, transportasi KAI, parkir, dan lainnya. Kami mulai mengedukasi masyarakat untuk menggunakan LinkAja," katanya.


Baca juga: Puncak konsumsi BBM diprediksi H-5 Lebaran
Baca juga: Pertamina antisipasi lonjakan konsumsi BBM 15 persen jelang Lebaran

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019