Banda Aceh (ANTARA) - Kapal SAR Kresna 232 melakukan pemantauan untuk pengamanan arus mudik Idul Fitri 1440 Hijrah di Selat Benggala atau jalur penyeberangan dari Banda Aceh tujuan Pulau Aceh, Aceh Besar, dan Kota Sabang.

"Sejak hari ini, Tim Basarnas Aceh melaksanakan pemantauan mudik Lebaran atau Idul Fitri 1440 Hijrah, penyeberangan dari Banda Aceh tujuan Sabang dan Banda Aceh tujuan Pulau Aceh, Aceh Besar dan sebaliknya," kata Capten Kapal SAR Kresna 232, Supriadi di Banda Aceh, Rabu.

Basarnas Aceh bersama pihak terkait, tim terpadu, Kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Malahayati, Polisi Air dan Udara, Basarnas, BMKG dan Jasa Raharja juga telah melakukan inspeksi keselamatan pelayaran sejak H-8 hingga H+8 Idul Fitri 1440 H.

Pihaknya juga melakukan pengecekan perahu karet (rubber boat) yang siap digunakan untuk pemantaun arus mudik dan balik dari Pelabuhan Ulee-lheue Banda Aceh tujuan Pelabuhan Balohan Sabang serta Pelabuhan Lamteng, Pulau Nasi, Kecamatan Pulau Aceh, Aceh Besar.

Supervisi Lintas, PT ASDP Indonesia Ferry Perwakilan Sabang, Husaini menyampaikan, hinga kini pelayaran dari Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya masih normal dan per hari pelayarannya dua trip.

"Jadwal pelayaran pulang pergi masih dua trip, jika arus mudik meningkat, jadwal pelayaran akan ditambah," katanya.

Jadwal penyeberangan kapal roll on – roll off (Ro-Ro) yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dari, Pelabuhan Balohan, Sabang, dan Pelabuhan Ulee-Lheue, Banda Aceh masing-masing melayani dua trip yakni, Trip I pukul 08:00 Wib dan Trip II pukul 14:30 Wib.

Kemudian, Kapal KMP Papuyu melayani penyeberangan dari, Pelabuhan Ulee-lheue, Banda Aceh tujuan Pelabuhan Lamteng, Pulau Nasi, Kecamatan Pulau Aceh, Aceh Besar dua hari sekali.

Ada pun kapal ferry yang melayani penyeberangan dari, Sabang - Banda Aceh dan sebaliknya yakni, KMP BRR dan KMP Tanjung Burang.

KMP BRR berukan 911 grose tonnage (GT) menampung penumpang sebanyak 450 orang dengan muatan mobil campuran 25 unit serta 100 unit motor itu beroperasi melayani penumpang dan barang dari Banda Aceh ke Sabang, pascatsunami menghantam perairan Aceh pada 26 Desember 2004.

Sedangkan, KMP Tanjung Burang yang berukuran 507 grose tonnage (GT) hanya mampu mengangkut penumpang sebanyak 200 orang dan mobil campuran 15 unit, ditambah sepeda motor roda dua 50 unit.

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019