Penurunan perbandingan jumlah penumpang itu berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran Tahun 2019 Bandara Udara Sultan Hasanuddin, Makassar yang dilansir Humas PT Angkasa Pura I, Dian PS di Makassar, Kamis.
Selain dari sisi jumlah penumpang mengalami penurunan, jumlah penerbangan dengan menggunakan armada udara (penerbangan) juga mengalami penurunan yakni 284 pesawat pada H-7 atau turun sekitar 19,5 persen dibanding periode yang sama 2018 yang mencapai 353 pesawat.
Dari jumlah penerbangan 44 unit pesawat untuk kedatangan dan keberangkatan pada H-7, sekitar 82 persen penerbangannya tepat waktu (on Time Performance) dengan rincian 232 penerbangan tepat waktu dan 52 penerbangan mengalami penundaan (delay) dari total 284 realisasi penerbangan.
Sementara dari sisi volume bagasi penumpang pada H-7 lebaran tercatat 235.209 kilogram atau turun 28,7 persen dari realisasi volume bagasi pada periode yang sama 2018 yang mencapai 329.903 kg.
Mengenai rendahnya animo penumpang menggunakan pesawat yang berdampat pada jumlah penumpang yang tiba maupun berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin, menurut salah seorang penumpang
yang ditemui di bandara tersebut, Ikhwan mengatakan, dari lima orang keluarga yang akan mudik ke Makassar, hanya dua orang yang menggunakan pesawat.
"Tiga orang lainnya terpaksa menggunakan kapal Pelni, karena untuk berangkat bersama-sama dengan pesawat biayanya sangat mahal," katanya.
Hal itu menjadi salah satu strategi untuk menyiasati anggaran mudik yang terbatas dan menyikapi harga tiket pesawat yang masih dua kali lipat dibanding harga normal sebelumnya.
Sebagai gambaran, kalau sebelumnya harga tiket Jakarta-Makassar masih bisa ditebus Rp800 ribu per orang, kini sudah mencapai Rp1,6 juta per orang. Kalaupun ada harga promo, hanya turun Rp50 ribu dari harga sebelumnya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019