"Sepanjang H-7 jumlah penumpang yang datang mencapai 6.124 orang diangkat 39 penerbangan," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Kamis.
Menurut dia, jumlah tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada 2018 namun dibandingkan hari biasa mulai terjadi peningkatan jumlah kedatangan.
Pada H-7 tahun 2018, jumlah pemudik yang tiba mencapai 8.214 dengan 44 penerbangan atau turun 25 persen pada tahun ini, kata dia.
Sebaliknya pada H-7 kali ini, jumlah pemudik yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau mencapai 3.366 atau turun 32 persen dibandingkan tahun lalu uang mencapai 5.003 penumpang. Dengan demikian total penerbangan pada H-7 2019 mencapai 76 pesawat dengan 9.490 penumpang.
Menyambut musim mudik 2019, PT Angkasa Pura II membentuk posko mudik terpadu di Bandara Internasional Minangkabau yang beroperasi mulai H-7 hingga H+7 atau dari 29 Mei hingga 13 Juni 2019.
Posko mudik bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan mulai dari Polres Padang Pariaman, TNI, Kesehatan Pelabuhan, BMKG, Otoritas Bandara dan Airnav.
Ia memperkirakan puncak kepadatan akan terjadi pada 1 sampai 4 Juni 2019 untuk arus mudik.
Kendati demikian ia menyampaikan sejumlah maskapai sudah mengajukan penerbangan tambahan pada masa mudik Lebaran 2019. Data sementara ada Batik Air, Garuda Indonesia dan Expres Air dengan total 18 penerbangan tambahan, kata dia.
Selain membentuk posko, Bandara Internasional Minangkabau juga telah menyiagakan petugas untuk melayani kedatangan dan keberangkatan pesawat yang siap untuk melayani selama 24 jam.
Semua unsur pelayanan akan menjalankan peran masing-masing di posko dan secara rutin akan dilakukan pembaharuan data penerbangan mulai dari jumlah penumpang hingga pesawat.
Baca juga: Arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau meningkat
Baca juga: AP perkirakan arus mudik di Bandara Minangkabau turun 20 persen
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019