Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan menjelang hari raya biasanya akan dibarengi dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok, tapi di Kabupaten Gunung Kidul belum ada lonjakan harga meski permintaan tinggi.
"Harga bahan pangan di Gunung Kidul masih dalam taraf stabil. Stok kebutuhan sembako juga masih terjaga," kata Immawan.
Ia juga mengatakan berdasarkan data Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY, inflasi di Gunung Kidul terbaik atau paling rendah dari kabupaten/kota di DIY. Hal ini dikarenakan ketersediaan bahan pangan di Gunung Kidul yang cukup dan mudah didapat, kecuali bawang putih karena komoditas impor.
"Saya beberapa waktu lalu sempat ikut TPID terjun langsung ke pasar-pasar, dan Gunung Kidul memang tingkat inflasinya terendah dibanding kabupaten atau kota lainnya di DIY," katanya.
Immawan mengatakan kebutuhan pokok yang mengalami lonjakan setiap menjelang hari raya, yakni telur, gula pasir, minyak goreng, ayam potong, daging sapi, dan beras. Selain itu, bawang merah, bawang putih dan bumbu-bumbu dapur.
"Menurut prediksi para pedagang kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi. Ditambah lagi hari raya saat ini hampir bertepatan dengan penerimaan siswa baru, artinya masyarakat tidak akan berbelanja banyak atau memborong mengingat mereka juga harus menyekolahkan anak-anaknya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunung Kidul Johan Eko Sudarto menambahkan pihaknya telah mengajukan penambahan kuota elpiji kepada Kementerian ESDM dalam rangka menghadapi Lebaran 2019.
"Tambahan yang kita ajukan adalah sebanyak 10 persen atau 1210 tabung per harinya dan menurut pengalaman beberapa tahun lalu tambahan tersebut tidak pernah kurang," katanya.
Johan mengatakan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan TPID DIY bahwa provinsi juga telah menjamin akan ketersediaan elpiji tiga kg. Selain itu, pihaknya mengajukan penambahan kuota BBM. Ia berharap BBM di wilayah ini tetap tersedia mengingat Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah kunjungan wisata, pasti terjadi lonjakan jumlah kendaraan bermotor.
"Kami prediksi akan ada lonjakan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 70 persen untuk seluruh DIY," ujar Johan.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019