Bulan Ramadhan itu dianggap sebagai bulan yang tepat untuk berjihad oleh para teroris
Ngawi (ANTARA) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau situasi jalur mudik Lebaran tahun 2019 di jalan tol Trans Jawa Ruas Ngawi-Solo, Sabtu.

Kapori bersama Panglima TNI langsung meninjau kondisi arus mudik 2019 di Ngawi, Jawa Timur. Tepatnya di area istirahat tol Ngawi-Solo kilometer 575 masuk Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi.

Dalam pantauan dan tinjauan tersebut kapolri meminta masyarakat, anggota Polri, dan TNI mewaspadai aksi teroris saat musim mudik dan balik Lebaran 2019.

"Bulan Ramadhan itu dianggap sebagai bulan yang tepat untuk berjihad oleh para teroris. Karena itu, pengamanan harus lebih dalam mudik ini. Petugas pos yang bertugas kami minta didampingi anggota yang berpakaian dinas, baik dari Polri maupun teman teman dari TNI," ujar Kapolri Tito dalam sambutannya.

Dia meminta masyarakat maupun TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan selama arus mudik dan balik lebaran. Polri dan TNI harus bisa sedini mungkin mencegah aksi terorisme yang mengancam perayaan lebaran.

Selain aksi terorisme, pemudik yang hendak pulang kampung juga diminta mengantisipasi kemacetan dengan mencari jalan alternatif ataupun menunda perjalanan dengan memanfaatkan area istirahat.

Pantauan udara oleh jajaran kepolisian, dari arah Jakarta menuju ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, arus mudik masih tergolong lancar.

"Jalur darat masih lancar. Penumpukan kendaraan hanya di beberapa titik. Semoga tidak terjadi kemacetan seperti tahun-tahun lalu," kata Kapolri.

Dalam kunjungannya di area istirahat wilayah tol Ngawi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito.

Baca juga: Lonjakan pemudik di Stasiun Pasar Senen capai 1.400 orang
Baca juga: Polres Metro sediakan jasa pijat dan bengkel gratis

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019