"Saat ini kondisi kepadatan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta-Purworejo perpantau ramai lancar, meski ada peningkatan kepadatan lalu lintas sekitar 15 persen. Badan jalan di Kulon Progo masih mampu menampung kendaraan pemudik," kata Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo L Bowo Pristoyanto di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan puncak arus mudik yang lewat Kulon Progo terjadi pada hari ini. Namun kepadatan arus lalu lintas hingga H-4 Lbaran, belum ditemukan adanya penumpukan kendaraan di titik-titik rawan macet, seperti di depan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon, Persimpangan Dekso, Kecamatan Kalibawang dan sepanjang jalan nasional Yogyakarta-Purworejo.
"Saat ini masih landai, belum ada macet," ucapnya.
Berdasarkan data Dishub, Sabtu (1/6) dari pagi sampai sore kemarin yang lumayan padat ada 19.917 kendaraan, sore sampai tengah malam ada 15.591 kendaraan.
"Untuk pagi ini, data belum direkap. Yang jelas mengalami kenaikan 15 persen dibandingkan Sabtu sore sampai malam sebanyak 15.591 kendaraan," katanya.
Sementara, Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution mengatakan prediksi puncak arus mudik akan terjadi antara H-3 dan H-4 lebaran. Untuk mengurai kemacetan, pihaknya bersama instansi terkait telah menyiapkan personil di pospam dan posyan.
"Mereka akan bertugas untuk mengurai kemacetan di arus utama. Tapi sejauh ini belum terlihat adanya titik macet, dan juga untuk kecelakaan lalu lintas yang mengganggu kelancaran arus juga tidak ada," ujarnya.
Dari hasil pantuan di Simpang Empat Ngelo, bus dari arah barat (Jakarta dan Jawa Barat) dan kendaraan pribadi terlihat banyak. Nanun tidak menimbulkan kemacaten dan terurai dengan baik. Hal ini dikarenakan di Simpang Tiga Klangon, Bantul, dibangun pos pelayanan. Sehingga saat terjadi kepadatan kendaraan langsung dilalukan pengaturan manual, supaya tidak terjadi kemacetan.
Baca juga: Arus mudik jalur Purworejo-Yogyakarta di Kulon Progo masih landai
Baca juga: Harga cabai keriting di Kulon Progo naik drastis
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019