Menjelang pintu 10 GBK, justru terjadi kemacetan. Pemudik tujuan Solo turun dari taksi dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Pagi itu, puluhan ribu pemudik telah memadati GBK untuk ikut program BUMN Mudik Bareng.
Setelah 15 menit berjalan, dia berhasil menemui panitia BUMN Mudik Bareng dari Kantor Berita Antara. Untungnya, acara belum mulai.
"Lumayan hemat bisa ikut BUMN Mudik Bareng. Dapat kaos, uang untuk beli makan sahur di jalan dan snack berbuka puasa dari Kantor Berita Antara," katanya.
Kesulitan mencari bus di tengah kerumunan pemudik juga dirasakan oleh Maryanto (45), pemudik asal Ciledug yang mudik bersama PT Jasa Raharja. "Sempat bingung cari bus. Karena busnya sangat banyak dan nomornya tidak urut. Busnya bagus kok," kata pekerja konstruksi ini.
Lain halnya dengan Aris (35) yang tidak mengalami kesulitan mencari bus karena panitia dari Bank BTN menyediakan bus untuk mengangkut pemudik ke GBK.
Mudik bareng yang dipusatkan di GBK itu merupakan bagian dari sekitar 250 ribu orang yang ikut mudik bareng bersama BUMN di seluruh Indonesia.
Di GBK, pemudik dilepas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan dihadiri juga oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Saya senang karena BUMN bisa ikut membantu warga yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Terima kasih kepada 104 BUMN yang sudah terlibat dalam program ini. Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam melayani masyarakat,” ujar Rini.
Dia mengharapkan program itu membantu mengalihkan para pemudik sepeda motor ke moda transportasi bus, kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang untuk meminimalisasi risiko kecelakaan lalu lintas.
"Semoga tahun depan jumlah BUMN yang terlibat meningkat sehingga makin banyak warga yang bisa ikut program mudik gratis ini," katanya.
Menteri Rini juga mengapresiasi keterlibatan BUMN yang juga meningkat setiap tahun dalam Program Mudik Bareng BUMN.
Pada tahun lalu, jumlah BUMN yang ikut dalam Program Mudik Bareng BUMN mencapai 62 BUMN, sedangkan tahun ini 104 BUMN.
Sebelum melepas para pemudik, Menteri Rini juga mengecek kesiapan bus yang akan diberangkatkan sebagai bentuk dukungan bagi kenyamanan dan keselamatan pemudik.
Pada kesempatan itu, Menteri Rini menyalami dan membagikan hadiah kepada para pemudik dan mengajak berfoto bersama. “Semoga sampai kota tujuan dengan selamat sehingga bisa merayakan Hari Raya Fitri bersama keluarga,” katanya.
Rekor
Mudik Bareng BUMN tahun 2019 ini berhasil memenangkan dua penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia atau MURI yang diserahkan saat acara pelepasan pemudik bus program Mudik Bareng BUMN.
"Pada penyelenggaraan kegiatan ini, BUMN telah memperoleh dua rekor MURI, yang pertama rekor pelayanan mudik dengan BUMN terbanyak, dan penghargaan kedua yaitu rekor pelayanan mudik dengan kota tujuan terbanyak," ujar Direktur Utama Jasa Raharja sekaligus Ketua Satgas Mudik Bareng BUMN 2019 Budi Rahardjo.
Budi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh direksi BUMN yang telah mendukung program tersebut dan dapat terlaksana dengan lancar.
Kedua penghargaan rekor MURI tersebut diterima oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua Satgas Mudik Bareng BUMN 2019 Budi Rahardjo dari perwakilan MURI, serta disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Budi Karya Sumadi mengapresiasi Kementerian BUMN yang mampu memberangkatkan sekitar 250 ribu pemudik secara gratis di seluruh Indonesia.
"Ini rekor, lho. Mudik kali ini harus baik. Mudik bersama asyik dan lancar," katanya.
Tahun ini, 104 BUMN memberangkatkan 250.474 pemudik secara gratis agar bisa berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Dari semua ini, kota keberangkatan sebanyak 80 kota yang terdiri dari 46 kota keberangkatan di luar Pulau Jawa dan 34 kota keberangkatan di Pulau Jawa, dengan 164 kota tujuan mudik dimana 99 kota tujuan tersebut berada di luar Pulau Jawa.
Tak hanya itu, target jumlah peserta Mudik bareng BUMN 2019 juga tercatat meningkat menjadi 250.474 pemudik, dari tahun lalu sekitar 204.146 pemudik.
Dengan rincian, 180.745 pemudik dengan moda bus, 52.231 pemudik dengan kapal laut, 15.693 pemudik dengan kereta api dan 1.805 pemudik menggunakan pesawat udara.
Tahun ini Mudik Bareng BUMN menyediakan total 3.897 bus, 138 kapal laut, 49 rangkaian kereta api, dan 76 pesawat udara.
Asyik kok
Meski gratis, namun para pemudik mengaku nyaman dengan pelayanan panitia. Setidaknya mereka bisa hemat hingga jutaan rupiah.
Misalnya, tiket bus ke Solo bisa tembus Rp500 ribu maka mereka bisa hemat setidaknya Rp2 juta jika seorang pemudik membawa satu isteri dan dua anak.
Panitia juga menyediakan kaos, suvenir, topi, snack, aneka minuman bahkan banyak BUMN juga memberikan uang saku untuk membeli makan malam dan sahur di jalan.
Aris, pemudik yang ikut Bank BTN mengaku sudah dua kali ikut mudik BUMN dengan tiga anggota keluarganya dengan tujuan Cirebon.
"Seru pokoknya. Bareng teman-teman dalam satu bus," katanya saat ditemui beberapa saat sebelum bus berangkat.
Muhtadi, pemudik yang ikut bersama Kantor Berita Antara mengaku beruntung bisa mudik bersama Kantor Berita Antara.
"Pernah mudik dengan BUMN lain, tahun ini ikut Antara. Aman dan Nyaman pokoknya. Bisa ngobrol ramai-ramai juga," katanya saat ditemui dalam bus yang melintas di sekitar Pemalang, Jawa Tengah.
Gondo Mahfud yang mudik bersama Antara dengan membawa tiga kerabatnya mengakui bahwa mudik bersama lebih asyik dibanding dengan jenis transportasi lain.
"Kalau naik bus umum atau kereta paling cuma diam aja dalam perjalanan. Dengan mudik bareng, saya bisa diskusi dengan teman seperjalanan seputar masalah sehari hari. Hasil pilpes juga ramai didiskusikan. Hehehehe .... Perjalanan jadi seru dan tidak bete," katanya.
Sekretaris Perusahaan Kantor Berita Antara Iswahyuni berjanji akan meningkatkan pelayanan pada tahun 2020 dan membuka peluang untuk program balik bersama juga. "Semoga tahun depan tidak mudik bareng tapi balik bareng juga," katanya.
Mudik bersama tahun ini makin nyaman karena tol Trans Jawa sudah sampai Purbolinggo sehingga waktu tempuh makin cepat.*
Baca juga: SIER berangkatkan 500 pekerja mudik bareng
Baca juga: Semen Baturaja berangkatkan 200 pemudik program Mudik Bareng BUMN
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019