"Para sopir atau pemilik taksi angkutan penumpang umum jangan menaikan ongkos angkut penumpang. Apalagi menaikan seenaknya," ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Supian HK SH di Banjarmasin, Senin.
Dia mengatakan, jangan karena suasana Lebaran, lalu menaikan ongkos angkut penumpang seenaknya.
Pasalnya, menurut kandidat Ketua DPRD Kalsel 2019 - 2024 itu, tidak semua pemudik yang mau berlebaran bersama keluarga mempunyai banyak duit, mungkin saja ada yang pas-pasan.
"Namun karena ingin berlebaran bersama keluarga di kampung halaman, maka walau punya duit pas-pasan tetap mudik," lanjut mantan anggota DPRD HSU tersebut.
Supian HK yang juga Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel itu, meminta, agar aparat terkait menindak tegas sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku bila ada yang seenaknya menaikan ongkos angkut penumpang.
Sehubungan dengan masalah ongkos angkut penumpang tersebut, selain perlunya pengawasan dan penindakan dari aparat terkait, juga masyarakat selaku konsumen (pengguna jasa angkutan umum) agar melaporkan kepada pihak berwenang, lanjutnya.
"Kita ingin suasana angkutan lebaran tahun ini betul-betul nyaman (termasuk ongkos angkut jangan memberatkan penumpang atau ketentuan)," demikian Supian HK.
Sementara pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, pada H-2 (perkiraan Idul Fitri, 1 Syawal 1440 H bertepatan 5 Juni 2019) ongkos angkut penumpang masih normal atau belum ada kenaikan seperti mereka yang berangkat dari ibu kota provinsi tersebut.
Sebagai contoh ongkos angkut penumpang per orang dewasa Banjarmasin - Kandangan (berjarak sekitar 135 kilometer), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Rp60.000 atau masih seperti biasa.
Begitu pula Banjarmasin - Barabai (sekitar 165 kilometer), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ongkos angkut per satu orang dewasa Rp65.000.
Baca juga: Tiket kapal Batulicin-Makassar habis, pemudik urung pulang kampung
Baca juga: Jalan trans-Kalimantan memadai untuk angkutan mudik
Pewarta: Sukarli
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019