Masyarakat yang selama ini mudik Lebaran menggunakan jasa angkutan udara kini banyak beralih menggunakan angkutan darat.
Kementerian Perhubungan memperkirakan pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 2019 ini ada 22,83 juta pemudik akan mudik menggunakan kendaraan umum.
Jumlah pemudik menggunakan kendaraan umum diprediksi mengalami kenaikan 4,41 persen dibandingkan 2018.
Peningkatan paling tinggi pada penumpang bus umum sebesar 3,88 persen yakni dari 4,51 juta penumpang pada 2018 menjadi 4,68 juta penumpang pada 2019.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sumatera Selatan, Hibzon Firdaus, mengatakan, masalah mahalnya/tingginya harga tiket pesawat terbang yang dikeluhkan masyarakat semestinya segera diatasi pemerintah sehingga tidak mengganggu tradisi mudik pada Lebaran tahun ini.
Namun kondisi tersebut tidak perlu disesali berlarut karena sudah banyak masyarakat dan beberapa pihak termasuk YLK Sumatera Selatan meminta ditinjau ulang kenaikan harga tiket pesawat yang ditetapkan maskapai penerbangan meskipun belum ada tanggapan untuk menurunkan harga itu.
Masyarakat yang akan mudik Lebaran tidak harus menggunakan pesawat karena menggunakan bus atau kendaraan umum juga relatif cepat.
Sekarang perjalanan darat sedikit lebih cepat dari biasanya karena beberapa ruas jalan tol dari Kota Palembang hingga Lampung sudah mulai beroperasi.
Menggunakan bus angkutan umum bisa lebih aman, nyaman dan biayanya relatif murah. Masyarakat yang akan mudik Lebaran menggunakan bus angkutan umum diimbau untuk memperhatikan beberapa hal.
Jika akan mudik menggunakan angkutan umum, masyarakat datang lebih awal di stasiun, terminal, pelabuhan atau bandara untuk menghindari ditinggalnya berangkat.
Mudik menggunakan angkutan umum memerlukan proses persiapan, misalnya pelaporan tiket, datang ke stasiun, terminal, pelabuhan, atau bandara beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan
Kemudian tidak membawa barang terlampau banyak dan siapkan uang tunai secukupnya sesuai dengan kebutuhan seperti untuk membeli makan, minum dan biaya-biaya lainnya.
Meningkatkan kewaspadaan saat mudik karena tingkat kejahatan di stasiun, terminal, pelabuhan, atau bandara cenderung meningkat dalam kondisi ramai sekarang ini.
Membawa vitamin dan obat-obatan pribadi, terutama bila memiliki riwayat gangguan kesehatan tertentu yang bisa muncul tiba-tiba.
Untuk mengantisipasi permasalahan dalam perjalanan mudik, catat nomor penting akses poin pengaduan dan membawa kartu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan sehingga bisa berobat di manapun pemudik mengalami gangguan kesehatan.
Cek kelaikan jalan
Untuk melayani masyararakat yang akan mudik Lebaran menggunakan bus secara baik, aman, dan nyaman, perlu dilakukan pengecekan kelaikan jalan angkutan umum secara ketat.
Petugas terminal Alang Alang Lebar Palembang, Thomas, di Palembang, Senin, mengatakan, setiap bus yang masuk dan beroperasi melayani angkutan Lebaran di terminal ini dilakukan pengecekan kelaikan jalan untuk memastikan kendaraan tersebut aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan mudik Lebaran.
Pemeriksaan kelaikan jalan dilakukan mulai dari kondisi perlengkapan keselamatan penumpang, jumlah tempat duduk bus hingga ban.
Pengecekan kelaikan jalan bus angkutan Lebaran dilakukan secara ketat dan tidak ada kompromi dengan sopir atau pengelola bus yang diperiksa kondisinya tidak laik jalan.
Puluhan bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) yang melayani angkutan Lebatan Idul Fitri 1440 Hijriah sejak 29 Mei 2019 hingga Senin (H-2) ditertibkan karena tidak memenuhi ketentuan laik jalan.
Dalam kegiatan pemeriksaan selama arus mudik beberapa hari ini pihaknya telah melakukan tindakan tegas terhadap puluhan sopir dengan memberikan tilang dan melarang bus yang tidak laik jalan melakukan pelayanan kepada pemudik.
Penumpang bus yang dilarang melakukan perjalanan dialihkan dengan bus pengganti yang sudah melalui pemeriksaan dan dinyatakan laik jalan.
Kegiatan penertiban tersebut bisa berjalan dengan baik karena pihak pengelola dan sopir bus angkutan Lebaran bisa menerima sanksi tegas bagi kendaraan yang tidak lolos uji kelaikan jalan dan penumpang tetap bisa melakukan perjalanan mudik dengan bus pengganti.
Melalui upaya tersebut diharapkan bisa dicegah bus yang tidak laik jalan beroperasi melayani angkutan Lebaran dan masyrakat yang akan pulang kampung bisa sampai di tujuan dengan selamat.
Siapkan bus cadangan
Pelayanan bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 di Terminal Tipe A Karya Jaya Kota Palembang, Sumatera Selatan berjalan lancar.
Sejumlah pengelola bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) mengatakan, pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran sejak 29 Mei 2019 hingga sekarang ini tidak ada hambatan yang berarti karena daya tampung bus yang tersedia melebihi dari jumlah penumpang.
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada arus mudik Lebaran tahun ini, sejumlah perusahaan otobus yang beroperasi di terminal tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya menyiapkan 30 armada bus dengan kapasitas tempat duduk sekitar 900 orang.
Menurut Wilda, salah seorang pengelola bus AKAP Kramat Jati di Terminal Karya Jaya Palembang, untuk memberikan pelayanan terbaik pada arus mudik Lebaran 2019 ini pihaknya menyiapkan dua armada bus cadangan/tambahan tujuan Palembang - Jakarta dan Palembang - Bandung.
Dengan adanya bus tambahan, seluruh pengguna jasa angkutan darat ini dapat dilayani dengan baik pada arus mudik Lebaran beberapa hari terakhir, katanya.
Pengguna jasa angkutan bus pada arus mudik Lebaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan pengguna jasa angkutan ini kemungkinan karena masyarakat yang biasa menggunakan jasa angkutan udara beralih menggunakan bus dampak tingginya harga tiket pesawat, kata Wilda.
Sementara Petugas Terminal Karya Jaya Azali mengatakan, pelayanan kepada masyarakat pada arus mudik Lebaran 2019 ini berjalan lancar dengan tingkat pengisian bus AKAP mencapai 90 persen lebih dari total tempat duduk yang tersedia.
Jumlah penumpang bus AKAP terutama ke sejumlah kota di Pulau Jawa sedikit lebih ramai dibandingkan dengan penumpang bus AntarKota Dalam Provinsi (AKDP).
Jumlah penumpang bus AKAP dari Palembang ke Jakarta, Bandung, dan beberapa kota Pulau Jawa lainnya mencapai 900 orang per hari dilayani beberapa perusahaan otobus yang menyediakan 30 armada.
Sementara mengenai pemudik yang menggunakan bus AntarKota Dalam Provinsi (AKDP), secara umum penumpang yang bepergian dari Palembang ke beberapa daerah Sumsel lainnya relatif sepi yakni paling tinggi tingkat "load factornya" 60 persen dari total tempat duduk 20 bus yang tersedia mencapai 600 orang, kata petugas terminal itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019