Merak (ANTARA) - Sekitar 70 persen penumpang baru menyeberang dari sejumlah daerah di Pulau Jawa ke Pulau Sumatera pada H-2 Lebaran, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono saat melakukan pemantauan langsung kondisi kelancaran pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten, Senin.

Kemenhub mengapresiasi selama ini angkutan penyeberangan di Pelabuhan Merak dinilai lebih baik, dilihat dari banyaknya peningkatan pelayanan baik dalam segi perbaikan pendataan penumpang maupun sistem pembayaran yang kini mengacu pada pembayaran non tunai.

Meski tak seramai H-7 dan H-3 kemarin, namun kendaraan pribadi penumpang masih terus memadati area kantong parkir dermaga di Pelabuhan Merak.

Tak hanya kendaraan roda empat, kendaraan roda dua juga terlihat masih mengalir berdatangan.

Namun, kata dia, bahwa arus mudik tahun ini tak ada puncak ekstrim, meski secara perhitungan terjadi kenaikan signifikan dibanding dengan penyeberangan penumpang pada H-2 Lebaran tahun lalu.

"Non tunai saya kira bagus,karena memang semestinya begitu, kalau ada kendala itu karena memang butuh penyesuaian karena gagap saja dengan sistem baru. Tahun ini tidak ada puncak ekstrem pemudik di Pelabuhan Merak, tapi kenaikan nya itu meningkat signifikan. Ini juga kalau di bandingkan dengan jumlah penumpang pada tahun lalu, baru sekitar 70 persen yang menyeberang ke sumatera, jadi ada 30 persen lagi yang belum menyeberang, " katanya menjelaskan.

Sementara itu Dirut ASDP Indonesia Ferry Ira Puspita Dewi meminta masyarakat pengguna jasa pelabuhan Merak bisa mendukung dan berpartisipasi pada sistem layanan non tunai yang kini berlaku.

"Jadi gini masyarakat Indonesia baru 60 persen yang sudah menggunakan pembayaran dengan sistem non tunai. Memang ini butuh waktu untuk penyesuaian tapi ini harus supaya masya terbiasa. Ini juga sebagai arahan pemerintah pusat untuk mewujudukan transparansi dan akuntabel pelayanan," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019