...ketika dimasak ketupat mengeluarkan aroma wangi pandanPalembang (ANTARA) - Kulit ketupat dari daun kelapa dan pandan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah tetap diburu warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, walaupun kini makanan modern banyak bermunculan.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, tampak warga kota setempat menjelang perayaan Idul Fitri memborong kulit ketupat yang terbuat dari daun kelapa dan pandan.
Warga kota terutama ibu-ibu dan remaja putri ramai mendatangi kios pedagang dan lapak kaki lima yang menyediakan kulit ketupat tersebut.
Hidayat salah seorang pedagang yang biasa menjual kulit ketupat di Pasar Sekip Ujung, setiap hari besar agama Islam itu, mengatakan, pembeli kulit ketupat sekarang ini masih cukup banyak atau hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kulit ketupat yang ditawarkan kepada pembeli ada dua jenis yakni terbuat dari daun kelapa dan daun pandan.
"Selama ini saya banyak menjual kulit ketupat terbuat dari daun kelapa, namun sejak tiga tahun terakhir mulai menjual yang berbahan baku daun pandan dan ternyata sangat diminati warga kota ini, karena ketika dimasak ketupat mengeluarkan aroma wangi pandan," ujar dia.
Kulit ketupat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang bahan daun kelapa, namun pembelinya tetap saja banyak.
Sejak dua hari terakhir hingga kini telah terjual 800 kulit ketupat daun pandan, sedangkan kulit ketupat dari daun kelapa hanya 300 buah.
Ia mengatakan kulit ketupat yang terbuat dari daun kelapa dijual Rp8.000 per ikat isi 10 buah, sedangkan dari daun pandan dijual Rp12.500 per ikat isi 10 buah.
Sementara salah seorang pembeli Renita mengatakan ketupat merupakan ciri khas warga kota ini pada setiap Lebaran Idul Fitri.
Meskipun makanan modern telah merambah Bumi Sriwijaya ini, makanan tradisional sebagai ciri khas daerah tetap dipertahankan. Tanpa adanya ketupat, kata dia, rasanya tidak berlebaran.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019