Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Brasto Galih Nugroho yang dihubungi dari Timika, Selasa, mengatakan jajarannya mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM selama bulan ramadhan hingga hari raya Idul Fitri dengan mengatur jadwal kapal tanker agar tiba tepat waktu di Pelabuhan Paumako, Timika.
"Kami memang mengantisipasi ketahanan stok dengan mengatur secara baik waktu keberangkatan dan kedatangan kapal tanker. Sebab distribusi BBM menggunakan kapal tanker juga sangat bergantung pada kondisi cuaca di laut, kondisi alur sungai saat surut. Hal yang paling krusial di wilayah timur seperti di Jober Timika yaitu satu-satunya alat angkut BBM hanya menggunakan kapal tanker," kata Brasto.
Ia menjelaskan kasus kelangkaan BBM yang terjadi beberapa kali di Timika tidak lepas dari kondisi seperti yang disebutkan itu.
Pertamina menyuplai BBM dari kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Wayame, Ambon dan selanjutnya disebar ke masing-masing wilayah di Maluku-Papua.
Menghadapi hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah, pihak Pertamina MOR VIII telah mengantisipasi kebutuhan BBM dan LPG.
"Kami telah membentuk tim satuan tugas untuk memonitoring stok dan penyaluran setiap hari baik di tingkat region maupun masing-masing lokasi. Tim satgas ini efektif bertugas mulai H-15 hingga H+15 Idul Fitri yaitu mulai 21 Mei hingga 20 Juni 2019," jelas Brasto.
Personel yang terlibat dalam satgas tersebut berjumlah 48 orang yang melakukan tugas secara bergantian, ditambah personel operasional sebanyak 547 orang.
"Tim satgas ini tersebar mulai dari kantor region VIII di Jayapura, 20 terminal BBM termasuk satu Jober (kerja sama Pertamina dengan swasta) di Timika dan delapan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU)," ujar Brasto.
Brasto mengatakan kebutuhan penyaluran BBM maupun LPG di empat provinsi wilayah kerja Pertamina MOR VIII yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat menghadapi Lebaran tahun ini fluktuatif.
Untuk gas oline yaitu premium, pertalite dan pertamax diprediksi konsumsinya meningkat sekitar 1,8 persen. Sementara untuk gas oil yaitu solar dan dexlite diprediksi mengalami penurunan konsumsi sekitar 20 persen lantaran banyak usaha industri libur selama masa Lebaran.
Adapun kebutuhan avtur diprediksi mengalami kenaikan sekitar 3 persen, sedangkan LPG diprediksi mengalami penurunan sekitar 10 persen dipengaruhi oleh banyaknya warga yang mudik Lebaran ke kampung halaman mereka serta sebagian rumah makan dan restoran diprediksi tutup selama masa ramadhan hingga Lebaran.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019