"Panggung utama untuk seremoni pembukaan festival yang akan dimulai pukul 19.30 WIB itu berlokasi di pinggir sungai Gang Mailamah, Jalan Adisucipto juga sudah selesai dipersiapkan," kata Ketua Forum Permainan Meriam Karbit Kota Pontianak, Fazri Udin di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, para pejabat yang akan menghadiri pembukaan Festival Meriam Karbit rencananya berkumpul di Hotel Grand Kartika, kemudian dengan menggunakan kapal berjenis speedboat menyusuri sungai menuju lokasi acara tersebut.
"Ada 259 meriam karbit dari 39 kelompok siap menyemarakkan Festival Meriam Karbit pada malam Idul Fitri 1440 Hijriyah di Kota Pontianak," ungkapnya.
Menurut dia, meriam karbit merupakan permainan tradisional khas Pontianak dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kita berharap melalui Forum Meriam Karbit, budaya ini tetap eksis setiap tahunnya, sehingga semua masyarakat bisa menikmati dentuman khasnya," kata Fazri.
Meriam karbit terbuat dari kayu balok yang dililit dengan rotan yang memiliki ukuran panjang sekitar 5 hingga 7 meter dan diameter 60 - 70 centimeter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu kemudian siap disulut.
Suara yang dihasilkan meriam karbit ini sangat menggelegar, bahkan getarannya bisa dirasakan oleh warga yang bermukim di sekitar area meriam itu dimainkan. Setiap digelarnya festival meriam karbit ini, tak jarang mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk menyaksikan dan mendengar langsung bunyi permainan tradisional ini. "Bahkan, mereka memberanikan diri untuk menyulut langsung meriam karbit," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019