Pawai takbir setiap tahun merupakan salah satu tradisi keagamaan, sebagai bentuk semangat menyambut Idul Fitri.Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sejumlah masyarakat korban gempa dan likuefaksi dari beberapa wilayah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggelar pawai takbir menyambut hari kemenangan Idul Fitri 1440 Hijriah, Selasa (4/6) malam.
Pawai Takbir di inisiasi oleh Majelis Ziarah, salah satu organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Sigi.
Beberapa tokoh masyarakat dan aktivitas ormas Islam hadir dan ikut pawai takbir itu seperti Muhaimin, Aktivis Gerakan Pemuda Ansor sekaligus Kepala Sub Bagian Kesra Pemkab Sigi.
Nais Rizal, Anwar, Oyon, Aktivitas Himpunan Pemuda Alkhairaat. Hendra Latopada, Aktivis GP Ansor, Salim Aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sekaligus Kota Rindau Pecinta Alam, dan Imran Latjedi tokoh pemuda Kabupaten Sigi.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta hadir dan melepas peserta pawai takbir sambut Idul Fitri 1440 Hijriah itu, berlangsung di Poros Jalan Palu Kulawi Desa Kota Rindau, Kecamatan Dolo.
Irwan Lapatta menyebut bahwa pawai takbir setiap tahun merupakan salah satu tradisi keagamaan, sebagai bentuk semangat menyambut Idul Fitri.
Kegiatan itu, kata dia, sejalan dengan program Pemkab Sigi yaitu Sigi Religi. Olehnya, Bupati berharap pawai takbir terus di tingkatkan dan melibatkan masyarakat dari beberapa wilayah di Kabupaten Sigi.
"Kami berharap agar kegiatan seperti ini yang di inisiasi oleh Majelis Ziarah, dapat dikembangkan di beberapa wilayah dan melibatkan masyarakat khususnya umat Islam," ucap Irwan Lapatta.
Bupati juga menekankan kepada peserta pawai takbir agar menjaga keamanan dan ketertiban dalam pawai tersebut.
"Saya minta di setiap kendaraan, mobil ada tokoh atau yang tua kan, agar dapat mencegah bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya.
Kegiatan keagamaan, sebut Bupati, untuk membangkitkan animo dan semangat masyarakat perlu di tingkatkan pascabencana gempa dan likuefaksi menghantam Kabupaten Sigi 28 September 2018.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019