Bila pintu dan jendela hati telah terbuka, maka cahaya keimanan, ketauhidan dan kesucian akan menerangi ke segala penjuru hati dan indra manusia. Dalam saat dan kondisi seperti inilah sifat-sifat Ilahiyah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, bergetar melJayapura (ANTARA) - Sekitar tiga ribuan lebih umat muslim se Distrik Heram, Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengikuti Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Lapangan Denzipur 10 Perumnas I Wanea.
Pantauan lapangan, Selasa, terlihat umat muslim baik tua, muda, anak-anak, baik laki-laki dan perempuan berbusana muslim datang dari Kelurahan Yabansai, Kelurahan Hedam, Kelurahan Waena, Kampung Waena dan Kampung Yoka di distrik itu untuk mengikuti shalat Idul Fitri 1440 Hijriah
Tampak panitia sibuk mengatur umat muslim yang datang dari berbagai penjuru itu untuk mengambil tempat di lapangan. Panitia memisahkan perempuan dan laki-laki dengan memberi batas di tengah lapangan. Perempuan mendapatkan tempat paling belakang sementara laki-laki di bagian depan lapangan.
Panitia sempat kewalahan karena warga muslim yang berdomisili di distrik itu terus berdatangan dari berbagai penjuru sejak pukul 06.00 WIT hingga pukul 07.00 WIT memadati lapangan, sehingga tak ada tempat lagi warga yang terlambat datang.
Sebagian warga yang terlambat datang terpaksa dipersilakan untuk duduk di pinggir kiri lapangan, memenuhi jalan bagian atas lapangan. Lainnya lagi terpaksa mengambil tempat di bukit samping kanan lapangan.
Hadir dalam shalat yang berlangsung di lokasi itu Wakil Wali Kota Jayapura Haji Rustam Saru.
Shalat Id di lapangan Denzipur 10 itu berlangsung pada pukul 07.00 WIT. Berperan sebagai khotib Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Maluk Papua Dr.H.Hb Idrus Alhamid.
Dalam khotbahnya, Idrus mengatakan Idul Fitri Kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian diri, titisan dari satu sumber kesucian yang Maha Suci.
Kembali kepada fitrah berarti secara jujur manusia melepaskan segala sikap ketergantungan, keterikatan dan sikap memperhamba diri kepada kepuasan dunia.
"Bila pintu dan jendela hati telah terbuka, maka cahaya keimanan, ketauhidan dan kesucian akan menerangi ke segala penjuru hati dan indra manusia. Dalam saat dan kondisi seperti inilah sifat-sifat Ilahiyah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, bergetar meliputi seluruh alam jagat raya," katanya.
Getarannya, kata dia, akan menembus ke dalam jiwa manusia, menghancurkan segala tirai yang menutupinya. Matanya akan memancarkan sinar Ilahiyah.
Maka yang demikian akan kerap kali meneteskan air mata bila di sekelilingnya hadir orang yang menderita, orang yang butuh pertolongan, Orang yang sering kali lapar dan haus. Pancaran sinar rahman dan rahimnya akan kerap kali menggetarkan hati nuraninya.
Wujud dari kesucian/fitrah, menurut dia, akan menumbuhkan sifat-sifat Insanul Kamil.
Kembali kepada fitrah berarti kembali dari sifat kikir kepada dermawan, dari kufur kepada syukur dari tinggi hati kepada rendah hati, dari pendendam menjadi pemurah atau pemaaf, dari merasa terpaksa menjadi Ikhlas, dari pesimistis menjadi optimistis dari malas menjadi semangat, dari penakut menjadi pemberani, dari permusuhan manjadi persahabatan dan dari pertikaian menjadi persaudaraan.
Shalat idul fitri di lapangan Denzipur 10 itu berlangsung hingga pukul 08.00 WIT.
Setelah ibadah, umat muslim yang pulang memadati lapangan sehingga kemacematan panjang sempat terjadi hampir sejam. Namun aparat kepolisian dengan dibantu anggota TNI membantu mengurai kemacetan.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019