"Sejak Satgas Pertamina Siaga hingga hari ini konsumsi LPG di wilayah Garut meningkat kisaran 9-12 persen dari rata-rata konsumsi normal," kata Unit Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami melalui siaran pers di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, Tim Satgas Pertamina telah mengantisipasi peningkatan kebutuhan gas subsidi tersebut dengan menambah kuota dan menyiagakan 30 Agen LPG Siaga, 150 Pangkalan LPG Siaga dan 19 SPBU yang turut siaga di Garut.
Upaya memastikan pendistribusian gas lancar, Branch Manager Jawa Barat PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Sylvia Grace dan tim meninjau langsung satu persatu Agen dan Pangkalan LPG Siaga di Garut, termasuk daerah lainnya di Tasikmalaya.
Dewi mengatakan, langkah itu untuk mengantisipasi sekaligus memastikan Agen dan Pangkalan Siaga tetap beroperasi melayani masyarakat dan para pemudik yang kembali ke kampung halamannya pada musim libur Lebaran.
"Kami berharap dapat melayani kebutuhan masyarakat yang meningkat jelang Lebaran karena aktivitas memasak tinggi, khususnya untuk menyiapkan menu Lebaran," jelasnya.
Ia berharap, adanya Pangkalan LPG Siaga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan LPG 3kg atau subsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai Peraturan Bupati untuk Zona 3 dengan jarak kurang dari 60 kilometer atau kawasan perkotaan Garut sebesar Rp16 ribu per tabung.
"Zona dengan jarak 60-90 km dengan HET Rp16.500 per tabung dan jarak lebih dari 120 km atau sekitar Garut Selatan sebesar Rp17 ribu per tabung," katanya.
Pengecer gas subsidi di Kampung Lengkong Kaler, Desa/Kecamatan Samarang, Yatno mengatakan, pendistribusian gas berjalan normal, bahkan sebelum Lebaran sudah dipasok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Alhamdulillah gas ada, tersedia di warung, kalau habis nanti biasa dipasok lagi," kata Yatno.
Baca juga: Tarif angkutan umum di Garut naik selama musim mudik
Baca juga: Polisi gagalkan penjualan minuman keras jelang malam Lebaran di Garut
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019