Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyatakan bahwa mahalnya harga tiket pesawat mengakibatkan banyak anggota masyarakat yang lebih berminat untuk menggunakan kapal laut sebagai moda transportasi mudik.

"Kenaikan harga tiket pesawat udara menyebabkan meningkatnya pengguna kapal laut. Ada peningkatan cukup signifikan, info terakhir meningkat sekitar 40 persen. Peningkatan sebesar ini membuat kedodoran juga operator kapal laut," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis, Kamis.

Menurut Djoko, hal itu juga dibantu dengan semakin membaiknya penyelenggaraan angkutan Merak-Bakauheni, yang juga turut jadi faktor berpengaruh.

Ia berpendapat bahwa adanya dermaga eksekutif dengan kapal khusus kapasitas besar serta ada dermaga yang sepeda motor juga turut melancarkan proses penyeberangan.

"Dengan berangkat dari dermaga eksekutif bisa 1 jam untuk menyeberang Selat Sunda selebar 15 mil. Pelayanan kapal yang lebih nyaman di penyeberangan ini hendaknya dapat ditularkan ke penyeberangan yang lain," ucapnya.

Untuk itu, ujar dia, transportasi laut harus mendapat perhatian serius di tahun mendatang, yaitu dengan cara agar moda transportasi kapal laut dan pelabuhan harus berbenah segera.

Pembenahan tersebut, lanjutnya, bisa meniru apa yang sudah diselenggarakan di perkeretaapian di mana layanan penunpang di stasiun KA Ekonomi tidak jauh beda dengan stasiun KA Eksekutif.

"Di stasiun KA Ekonomi sudah tidak nampak lagi gelaran tika dengan tenda peneduh. Sudah berganti bangunan permanen yang dilengkapi kursi nyaman," kata Djoko.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai kenaikan harga tiket penerbangan domestik bisa dicegah jika struktur pasar dalam industri penerbangan nasional tidak dalam kondisi duopoli atau mengalami perubahan akibat kedatangan maskapai asing.

"Kenaikan harga tiket penerbangan domestik tidak akan terjadi setajam itu, jika struktur pasarnya tidak dalam kondisi duopoli," ujar Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (5/6/2019).

Menko Perekonomian menjelaskan bahwa struktur pasar dalam industri penerbangan nasional saat ini dalam kondisi duopoli, dimana industri penerbangan domestik dikuasai oleh maskapai Garuda dengan grupnya dan Lion Air dengan grupnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dilaporkan bakal mengkaji kompetisi dengan maskapai penerbangan asing untuk mengoreksi harga tiket pesawat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai masuknya maskapai penerbangan asing akan menimbulkan permintaan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga harga tiket pesawat akan terkoreksi.

"Ini saran yang baik dari presiden. Ide baik ini akan kita kaji," ujar Budi Karya.

Baca juga: Bandara Halim alami penurunan jumlah pemudik 9,9 persen

Baca juga: Mudik Lebaran dengan bus karena harga tiket pesawat mahal

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019