Di sini juga sudah ada personel kepolisian, BPBD, dan Dinas Kesehatan guna mengantisipasi adanya pengunjung yang mengalami kecelakaan di lokasi wisata
Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah kawasan wisata di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mulai dipadati pengunjung yang mengisi masa liburan panjang Lebaran 2019 di daerah itu.

Pengelola kawasan wisata Danau Mas Harun Bastari (DMHB) Kabupaten Rejang Lebong, Ansori, di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah pengunjung tempat itu masih didominasi warga yang datang dari sejumlah kota dan kabupaten di Bengkulu.

"Sampai hari ketiga (7/6) ini yang datang ke sini belum sampai 1.000 orang, namun jumlahnya terus meningkat, di mana yang datang ini sebagian besar masih dari kota dan kabupaten di Bengkulu," ujarnya.

Peningkatan jumlah pengunjung, kata dia, terjadi pada hari kedua dan ketiga Lebaran dan diperkirakan akan terus bertambah sampai satu pekan setelah Lebaran, terutama pengunjung dari kota dan kabupaten di Provinsi Sumsel maupun daerah lainnya.

Pengunjung lokasi wisata di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau tersebut, tambah dia, selain menikmati pemandangan kawasan wisata DMHB, juga dapat menikmati wahana yang sudah disediakan pengelola, seperti perahu wisata, "outbound", berfoto di bekas pesawat Cassa 212, dan aneka permainan anak.

"Alhamdulillah, sampai hari ketiga ini belum ada pengunjung yang mengalami kecelakaan dan mudah-mudahan sampai habis musim liburan nanti tidak ada kecelakaan. Di sini juga sudah ada personel kepolisian, BPBD, dan Dinas Kesehatan guna mengantisipasi adanya pengunjung yang mengalami kecelakaan di lokasi wisata," kata dia.

Peningkatan jumlah pengunjung untuk mengisi liburan Lebaran 2019, juga terjadi di kawasan wisata Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur.

"Pengunjung ini datang dari berbagai daerah, umumnya mereka yang mudik Lebaran dan kemudian mandi dan berendam air panas di sini. Jumlah pengunjung yang datang diperkirakan akan terus ramai sampai satu minggu setelah Lebaran," kata Gunawan, pengelola kawasan wisata Suban Air Panas.
 

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019