Cianjur (ANTARA) - Polres Cianjur, Jawa Barat, menutup jalan dari Cianjur menuju Puncak-Cipanas untuk menghindari macet total di kawasan tersebut dan memberlakukan sistem satu arah untuk mencairkan antrian kendaraan pemudik, wisatawan serta pendatang yang hendak bersilaturahmi.

Volume kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur, mengalami peningkatan tajam sejak pagi hingga sore, sehingga menyebabkan antrian kendaraan yang terus mengular terutama di beberapa titik menuju tempat wisata, hotel dan rumah makan.

Bahkan antrian kendaraan yang terus memanjang menyebabkan ekor antrian mencapai puluhan kilometer dan berdampak hingga perempatan Tugu Lampu Gentur-Cianjur, sehingga Petugas terpaksa melakukan rekayasa arus dengan menutup jalur menuju Puncak-Cipanas, untuk mencairkan antrian.

"Dikarenakan arus di Cipanas-Puncak sudah tidak memadai maka kendaraan yang hendak menuju Puncak-Cipanas, Bogor dan Jakarta dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi, guna menghindari macet total," kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Cianjur Ipda Jaelani di Cianjur, Jumat.

Penutupan jalur tersebut ungkap dia, sifatnya situasional dan kembali dibuka setelah antrian mencair karena dibarengi dengan pemberlakuan satu arah menuju Bogor dan seterusnya karena volume kendaraan akan kembali meningkat setelah tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas, tutup menjelang sore.

Menurut dia, jalur utama Puncak-Cipanas, mengalami kepadatan di beberapa titik persimpangan seperti di Pasar Cipanas, Pertigaan Green Hill, Pertigaan Cibodas, Hanjawar dan Pacet. "Agar arus kendaraan di jalur tersebut kembali normal, saat ini jajaran Polres Cianjur tengah berusaha mengurai volume kendaraan di jalur tersebut dengan mengarahkan pengguna jalan untuk melintas di jalur alternatif yang ada," katanya.

Sementara hingga malam menjelang volume kendaraan dari arah Sukabumi dan Bandung menuju Cianjur atau sebaliknya, terus mengalami peningkatan, namun tidak terjadi kemacetan yang mengular. Sehari sebelumnya petugas juga memberlakukan rekayasa arus menuju Bandung karena terjadi antrian panjang sejak pagi hingga sore menjelang.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019