“Total pemudik roda dua 66 persen belum balik, mobil penumpang tinggal 21 persen bersama dengan yang di tol,” kata Ketua Posko Harian Perhubungan Darat Endi Suprasetio saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa.
Dia menuturkan banyaknya pemudik kendaraan bermotor yang masih belum kembali karena kecenderungan karakternya berbeda dengan pemudik dengan mobil pribadi.
Pemudi kendaraan bermotor, lanjut dia, kecenderungannya lebih santai karena tidak membawa banyak penumpang.
Selain itu, Endi menambahkan, terdapat pemudik yang masih berada di kampung karena adanya tradisi tertentu, seperti Lebaran Ketupat.
“Pemudik roda dua biasanya tidak dikejar-kejar sesuatu, masih bisa berlama-lama di kampung,” katanya.
Endi menambahkan tren tahun lalu juga demikian, pemudik sepeda motor cenderung lebih lama tinggal di kampung, termasuk pemudik sepeda motor yang melalui penyeberangan juga tercatat belum banyak yang kembali sekitar 50 persen.
“Ada tradisi Lebaran Ketupat juga, mungkin yang menghambat, di penyeberangan roda dua trennya belum balik 50 persen sampai H+7 tahun lalu masih banyak belum balik,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, terdapat 755.350 sepeda motor yang keluar dari Jakarta pada H-7 hingga Hari H kedua Lebaran 2019.
Sementara itu, sepeda motor yang sudah masuk pada Lebaran hari pertama hingga H+4, yakni 256.355 sepeda motor.
Kemenhub mencatat moda transportasi yang mengalami kenaikan paling besar adalah bus, yakni 4,68 juta penumpang, lalu kereta api sebanyak 6,45 juta penumpang, kapal laut sebanyak 1,08 juta penumpang, dan pesawat 5,78 juta penumpang.
Sedangkan kendaraan pribadi seperti mobil diprediksi sebanyak 3,76 juta dan sepeda motor sebanyak 6,85 juta. Pada tahun lalu, pengguna mobil hanya sebanyak 3,19 juta dan pengguna motor sebanyak 6,19 juta.
Baca juga: Ratusan sepeda motor menyeberang lewat Dermaga 3 Bakauheni
Baca juga: 286 sepeda motor pemudik diberangkatkan ke Jakarta
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019