Jakarta (ANTARA) - Satu tahun lebih merasakan hidup di tengah pandemi tidak membuat aktris Widyawati jadi abai dalam menerapkan protokol kesehatan. Justru dia semakin getol menjaga kebersihan sepanjang waktu, termasuk ketika merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebelum pandemi pun saya memang tidak pernah, katakanlah mudik karena keluarga semua ada di Jakarta," kata Widyawati kepada ANTARA pekan ini.

Lebaran tahun lalu, kali pertama dijalani saat pandemi COVID-19 baru melanda, terasa mengejutkan untuk banyak orang karena banyak tradisi yang terpaksa ditinggalkan demi kesehatan bersama. Kumpul-kumpul penuh kehangatan akhirnya diganti menjadi silaturahmi virtual. Hanya keluarga intinya yang datang untuk bersilaturahmi secara langsung sambil menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Widyawati kenang Jakarta tempo dulu, trem hingga jajan es kuda

"Masalah kebersihan lebih ditingkatkan," kata Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1987.

Tamu yang datang ke rumahnya harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan menyemprotkan disinfektan untuk menekan risiko penyebaran virus. Widyawati juga menyediakan sandal khusus untuk tamu sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kesehatan bersama.

Menjelang Idul Fitri tahun ini, dia menuturkan tidak ada persiapan khusus yang berarti karena semua dijalani seperti Ramadhan sebelumnya.

"Jadi persiapan yang kita lakukan tentu lebih kepada fisik kita ya supaya tidak mudah terkena penyakit-penyakit. Di sini maksud saya seperti penyakit ringan. Flu, masuk angin, dan lain sebagainya," jelas dia.

Menurut Widyawati, Ramadhan kedua di tengah pandemi ini tidak terlalu berbeda dari biasanya karena yang terpenting adalah menjaga diri agar tetap khusyuk dalam beribadah.

"Jadi, tidak ada sesuatu yang menjadi halangan. Yang pasti kita harus tetap menjaga kesehatan kita dan mematuhi prokes.”

Baca juga: Widyawati kenakan batik sebagai sebuah kebanggaan

Baca juga: Kiat bugar Widyawati, rajin jalan kaki sesudah makan

Baca juga: Widyawati kangen melukis lagi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021