Saya berharap mudik berjalan lancar, berdampak positif bagi Jateng untuk pertumbuhan ekonomi, perputaran uang di Jawa Tengah lancarSemarang (ANTARA) -
Warga muslim di Provinsi Jawa Tengah diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat menjalankan Shalat Tarawih pada Bulan Suci Ramadhan karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Pemerintah memperbolehkan Shalat Tarawih, kami mengimbau masyarakat tetap memerhatikan protokol kesehatan yang ketat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Jumat.
Terkait dengan hal itu, ia berpesan kepada para takmir masjid se-Jateng agar selalu mengingatkan jamaah saat menjalankan Shalat Tarawih atau ibadah lainnya pada Ramadhan.
"Kami juga berpesan kepada para takmir masjid untuk menjaga prokes (protokol kesehatan) tetap berjalan baik sehingga ibadahnya semakin lancar, masyarakatnya juga aman," ujarnya.
Baca juga: Masjid Raya Banda Aceh tak lakukan lagi Shalat Tarawih berjaga jarak
Ia juga mengingatkan warga Jateng yang hendak mudik untuk tetap memperhatikan prokes karena bagaimana pun mudik akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga.
"Mudik ini mendatangkan warga dari Jakarta ke Jateng, uang beredar di Jateng. Tentu saja akan bisa mengungkit ekonomi di Jawa Tengah. Saya berharap mudik berjalan lancar, berdampak positif bagi Jateng untuk pertumbuhan ekonomi, perputaran uang di Jawa Tengah lancar," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang memastikan seluruh jajaran siaga dan terus mengikuti perkembangan situasi COVID-19 selama Ramadhan, sedangkan di sisi lain vaksinasi juga terus dipercepat.
Ia mengatakan bahwa membangun kesadaran masyarakat penting dilakukan selama Ramadhan sehingga pelaksanaan ibadah tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan mudik bisa dilakukan dengan tenang.
Baca juga: Kemenag larang ASN gelar buka bersama dan "Open House"
Baca juga: MUI terbitkan panduan ibadah Ramadhan, bahas tarawih dan takbir
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022