Berbagai strategi telah dipersiapkan guna mencapai target kekebalan komunal dari infeksi virus corona jenis baru itu.
Hal ini memang diperlukan, terlebih lagi gelombang arus mudik akan segera tiba dan mobilitas akan meningkat, karenanya cakupan vaksinasi harus ditingkatkan sebagai salah satu cara melindungi masyarakat dari potensi penyebaran COVID-19.
Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah adalah menjadikan vaksinasi lengkap, mulai dari dosis pertama hingga penguat, sebagai syarat perjalanan mudik. Kebijakan ini tampaknya cukup berhasil mendorong masyarakat untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi.
Strategi lain juga terus digencarkan di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pemerintah daerah setempat menyiapkan program vaksinasi malam hari yang diselenggarakan di beberapa masjid setelah waktu pelaksanaan ibadah Shalat Tarawih.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr. Jusi Febrianto mengatakan kebijakan ini diharapkan akan makin mendekatkan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan vaksinasi, terutama di Bulan Ramadhan.
Metode jemput bola ini juga dinilai sangat efektif untuk mengakomodir keinginan warga yang ingin divaksinasi, namun selama ini terkendala waktu.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga bekerja sama dengan TNI dan Polri serta berbagai pihak lainnya. Gerakan bersama ini diharapkan dapat mempercepat laju vaksinasi di wilayah itu.
Sementara itu, strategi jitu untuk meningkatkan cakupan vaksinasi juga dilakukan di Kabupaten Banjarnegara. Sinergi antara pemerintah daerah, TNI dan Polri terus diperkuat untuk mendukung program percepatan vaksinasi di wilayah setempat.
Bahkan, Kepolisian Resor Banjarnegara juga menyiapkan program keroyok vaksin dan vaksin bagi pengguna jalan. Program ini digencarkan di seluruh kecamatan yang ada di wilayah setempat guna menyasar masyarakat yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan program keroyok vaksin adalah sistem vaksinasi dengan memobilisasi masyarakat yang belum divaksinasi, baik dosis satu, dua maupun dosis penguat, untuk beramai-ramai datang ke tempat vaksinasi yang telah dipersiapkan.
Agar program ini bisa berjalan optimal, Hendri menerjunkan seluruh personel untuk ikut berperan aktif memobilisasi massa. Menurutnya, kegiatan keroyok vaksin ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Terbukti dengan banyaknya warga yang mengikuti kegiatan vaksinasi.
Menurutnya langkah ini merupakan suatu terobosan untuk meningkatkan capaian vaksinasi di tengah masyarakat dan melengkapi program vaksinasi COVID-19 secara reguler yang telah berjalan rutin di puskesmas-puskesmas yang ada di wilayah itu.
Selain itu, pihaknya juga membuka layanan vaksin bagi pengguna jalan yang melintas di depan Mapolres Banjarnegara serta di berbagai lokasi lain.
Kapolres mengatakan akan ada anggota yang bertugas yang akan mengarahkan dan menghentikan sejumlah pengendara untuk meminta mereka menunjukkan bukti telah disuntik vaksin.
Masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi akan diajak untuk melakukan vaksinasi pada gerai vaksin yang telah disediakan oleh Polres Banjarnegara.
Perlu Terobosan
Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan berbagai terobosan dan program strategis memang diperlukan untuk mengakselerasi program vaksinasi.
Langkah pemerintah daerah, TNI dan Polri serta berbagai pihak lainnya yang ada di berbagai wilayah yang terus menggencarkan vaksinasi di Bulan Ramadhan sudah sangat tepat dan perlu didukung.
Menurutnya program vaksinasi di masjid-masjid, vaksinasi bagi pengguna jalan, vaksinasi jemput bola, hingga sosialisasi intensif terkait pelaksanaan vaksinasi di bulan puasa merupakan contoh-contoh terobosan yang perlu diapresiasi.
Dengan adanya berbagai terobosan dan program strategis itu diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi di masing-masing wilayah dan menyadarkan masyarakat bahwa vaksinasi memiliki manfaat yang sangat besar.
Vaksinasi COVID-19 juga diharapkan akan memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat yang akan segera merayakan hari kemenangan setelah menjalani puasa.
Dapat dibayangkan bagaimana mobilitas penduduk akan meningkat secara signifikan selama periode libur Lebaran. Dengan demikian untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 diperlukan proteksi yang optimal dengan cara vaksinasi, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis paru dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P yang mengatakan vaksinasi sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan antibodi seseorang terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Vaksinasi lengkap, mulai dari dosis pertama, kedua dan ketiga, diharapkan dapat memperkecil risiko penularan COVID-19. Karenanya perlu gerakan bersama, bukan hanya dari pemerintah, melainkan juga masyarakat untuk bersama-sama mempercepat capaian vaksinasi.
Terlebih lagi bagi orang-orang yang mempunyai komorbid, maka vaksinasi lengkap serta penerapan protokol kesehatan akan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko terjadinya COVID-19 pada derajat berat.
Bagaimanapun, pada saat ini masyarakat masih berada di era adaptasi hidup di tengah masa pandemi. Sementara COVID-19 terbukti masih menyebabkan kesakitan dan kematian.
Karenanya, untuk melindungi diri dari bahaya tertular COVID-19 dengan derajat berat, maka masyarakat diimbau untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap hingga dosis ketiga agar memiliki antibodi atau perlindungan yang cukup baik.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022