"Momen ini adalah memang bulan kasih sayang. Dan kita pererat ukhuwah tali persaudaraan, baik ukhuwah Islamiyah terhadap sesama Islam, lalu Ukhuwah Wathoniyah dengan sesama manusia dalam suatu negara dan Ukhuwah Insaniyah sebagai bentuk untuk perdamaian dunia," ujar Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia melanjutkan, sebagai masyarakat yang hidup di tengah keberagaman suku dan agama, hendaknya umat mampu meneladani kehidupan di Madinah semasa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW di mana umat yang berbeda agama juga dapat hidup dan beribadah dengan damai.
"Ketika Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin di Madinah, di sana paling tidak ada empat kaum, yakni kaum Yahudi, kaum Nasrani, kaum Majusi yang menyembah berhala dan kaum Muslim. Pada saat itu mereka juga bisa hidup dengan damai, padahal mayoritas Islam," terangnya.
Anwar yang juga menjabat Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini juga menilai perayaan Jumat Agung sebagai salah satu rangkaian dari Trihari Suci umat Nasrani yang penuh sukacita, juga sejatinya menjadi hari yang istimewa bagi umat Muslim tatkala hari Jumat ini menjadi sayyidul ayyam atau hari yang memiliki keistimewaan dibanding hari lain terlebih di bulan suci Ramadan.
"Jadi hari Jumat itu memang selain selain umat Kristiani menyebut hari Jumat Agung, kita sebagai umat Islam menyebutnya juga sebagai sayyidul ayyam atau ibunya dari semua hari yang ada. Sehingga pada dasarnya kedua umat beragama sama-sama memaknai hari Jumat ini sebagai hari besar," katanya.
Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 1997-2014) dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) ini memandang, di hari Jumat yang istimewa bagi kedua umat beragama ini hendaknya umat dapat mengedepankan kasih sayang, toleransi serta mengesampingkan arogansi beragama demi menjalin ukhuwah persaudaraan.
"Karena tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan bermusuhan apalagi arogansi. Jadi kembali lagi pada Jumat Agung mudah-mudahan dengan momentum Jumat Agung ini kembali kita ke agama masing-masing, kembali kepada khitahnya lagi, bahwa pada dasarnya agama apapun itu mengajarkan kasih sayang dan menjauhi permusuhan," tuturnya.
Baca juga: PP Perti: Masyarakat jangan terkotak-kotak
Baca juga: KH Anwar Sanusi: Isra Mi'raj momentum menangkal hoaks dan radikalisme
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022