Jakarta (ANTARA) - Ratusan warga Indonesia pada Senin memenuhi halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.

"Tidak berbeda dari tahun lalu, shalat Id kali ini tetap sesuai protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Brunei, di antaranya pengecekan suhu badan, memakai masker, dan setiap jamaah membawa sajadahnya sendiri," kata KBRI Bandar Seri Begawan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Namun, sesuai aturan Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam tahun ini, anak-anak di bawah 11 tahun tidak diperkenankan mengikuti shalat Id.

Selain itu, karena adanya pembatasan jumlah jamaah dari otoritas Brunei, hanya warga yang sudah mendaftar lebih dulu dan dapat menunjukkan hasil negatif tes antigen yang dapat memasuki kompleks KBRI Bandar Seri Begawan.

Kegiatan Idul Fitri di KBRI itu dimulai dengan takbiran yang dipimpin oleh ustadz Zulfan Firosi Zulfadhli dan diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian hasil infak dan sedekah yang terkumpul selama bulan Ramadhan 1443 H.

Sebelum memulai pelaksanaan shalat Id, Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko memberikan sambutan singkat dan menyampaikan perkembangan terakhir dan berbagai kegiatan KBRI Bandar Seri Begawan, khususnya yang terkait pelindungan warga negara Indonesia (WNI) dan pekerja migran Indonesia di Brunei.

Sujatmiko mengajak seluruh warga Indonesia untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan tetap menjaga kebersihan.

"Kita masih hidup dalam suasana endemi COVID-19 di Brunei. Wabah virus corona belum sepenuhnya berakhir. Untuk itu, kita harus tetap berhati-hati. Mari tetap jaga jarak, gunakan masker, dan patuhi protokol kesehatan di mana pun berada. Segera laporkan dan isolasi mandiri jika merasakan gejala COVID-19," ujar dia.

Shalat Id dipimpin oleh Ustadz Armawi Abdul Rahman selaku imam. Sementara dosen Indonesia di Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Ustadz Muhammad Zakir Husain, bertindak sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, Ustadz Zakir mengajak jamaah untuk terus meningkatkan ketakwaan, menjaga shalat lima waktu, dan selalu bersyukur dalam menjalani kehidupan, serta senantiasa berusaha menjadi menjadi pribadi yang lebih baik.

"Semoga kita semua diperjumpakan oleh Allah SWT dengan Ramadhan dan Idul Fitri di tahun yang akan datang," ujarnya.

Warga Indonesia yang hadir menyambut antusias acara shalat berjamaah Idul Fitri di KBRI itu, yang merupakan tahun kedua pelaksanaan shalat Id berjamaah selama pandemi di Brunei.

Pada 2020, KBRI Bandar Seri Begawan tidak mengadakan kegiatan shalat Id untuk mengikuti anjuran Pemerintah Brunei Darussalam dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Menurut keterangan KBRI, situasi COVID-19 di Brunei Darussalam sudah lebih terkendali. Per 1 Mei 2022, Brunei Darussalam mencatat total 141.788 kasus COVID-19, dengan rincian 141.022 kasus sembuh, 671 kasus aktif, dan 95 kasus meninggal.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022