Kawasan prioritas tersebut yaitu Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat bagian selatan, Kawasan Jawa Timur bagian utara dan Selatan serta kawasan di Jawa Tengah.
“Perlu mendorong dukungan Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah agar proyek dapat diselesaikan pada 2024,” katanya di Jakarta, Rabu.
Hasil evaluasi mencatatkan ada 218 proyek/program di Jawa Timur yang masuk dalam Perpres 80/2019 dengan nilai investasi Rp294,3 triliun dan 170 proyek/program di Jawa Barat yang masuk cakupan Perpres 87/2021 dengan nilai investasi Rp370,93 triliun.
Kemudian terdapat 270 proyek/program di Jawa Tengah yang masuk cakupan dari Perpres Nomor 79 Tahun 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp354 triliun.
Airlangga mengatakan ada proyek yang membutuhkan dukungan APBN dan harus selesai pada 2024 yaitu 27 proyek di Jawa Barat senilai Rp2,53 triliun, 28 proyek di Jawa Tengah senilai Rp4,92 triliun dan 13 proyek di Jawa Timur senilai Rp2,35 triliun.
Ia merinci, beberapa proyek prioritas di Jawa Timur di antaranya pembangunan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar-Bunder dan pengendalian banjir Kali Lamong.
Kemudian pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, SPAM Umbulan, Bendungan Bagong serta kereta gantung di Kota Batu dan kereta gantung puncak pananjakan Kawah Bromo,
Sementara proyek prioritas di Jawa Barat di antaranya pembangunan akses Jalan Tol Cipali-Patimban dan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap serta Jalan Tol Cibitung-Cilincing maupun pengembangan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Legok Nangka.
Terakhir, beberapa proyek prioritas di Jawa Tengah meliputi pembangunan Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang, Jalan Tol Ruas Bawen-Yogya, Jalan Tol Ruas Solo-Yogya, SPAM Regional Keburejo serta Bendung Gerak Karangnongko dan KI Brebes.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022