sebaiknya punya ruang untuk menampung banyak orangJakarta (ANTARA) - Sejumlah penumpang bus mengeluhkan minimnya fasilitas ruang tunggu di Terminal Grogol, padahal lokasi tersebut merupakan terminal bantuan untuk masa angkutan mudik Lebaran dari wilayah Jakarta Barat.
"Setiap kali sampai di sini (Terminal Grogol), kami mesti mesti buru-buru menuju ke bawah pohon-pohon yang ada di pinggiran terminal untuk berteduh. Soalnya belum ada ruang tunggu," ungkap Siti seorang penumpang bus di Terminal Grogol, Sabtu.
Saat ini diketahui Terminal Grogol untuk perjalanan luar kota memiliki ruang tunggu yang kecil. Menurut Siti, terminal bus sebagai fasilitas umum semestinya memiliki fasilitas yang memadai sehingga calon penumpang merasa nyaman dan tidak memilih naik bus dari terminal bayangan.
Selain itu, menurut dia, fasilitas ruang tunggu sangat diperlukan bagi calon penumpang yang membawa anak maupun kalangan lanjut usia.
"Dianjurkan untuk menggunakan terminal resmi, tetapi fasilitasnya kurang memadai. Jadi terminal sebaiknya punya ruang untuk menampung banyak orang juga," kata dia.
Penumpang juga mengeluhkan fasilitas toilet yang masih berbayar, sedangkan di terminal lain sudah gratis dengan kondisi yang bersih.
"Belum lagi fasilitas toilet dan kamar mandi yang masih berbayar," kata Siti seraya menambahkan, "saya kemarin ke Terminal Pulo Gebang, fasilitasnya lengkap. Ada ruang tunggu, toilet dan kamar mandi gratis. Jadi tidak perlu berteduh di bawah pohon begini."
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mempersiapkan 2.300 armada bus untuk diberangkatkan dari tujuh terminal di DKI Jakarta.
Tujuh terminal itu terdiri dari empat terminal utama yakni Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.
Sedangkan tiga terminal bantuan yang disiapkan antara lain Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus.
Baca juga: DKI berencana sulap taman dekat Terminal Grogol jadi kios UMKM
Baca juga: Pemudik bus lebih nyaman nikmati perjalanan berkat penambahan fitur
Baca juga: Terminal Pulo Gebang akan "kandangkan" bus mudik tak layak jalan
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023