jika hasil skrining melebihi target, maka operasi katarak akan diutamakan pada peserta yang tidak memiliki BPJSJakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari, Jakarta Barat berhasil mengoperasi 41 pasien katarak dalam kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan pada Sabtu (9/3)
Kegiatan tersebut dilakukan berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional/ Badan Amil Zakat, Infak, Sedekah (BAZNAS (BAZIS)) DKI Jakarta dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DKI Jakarta.
"Sebanyak 139 orang telah melakukan skrining kesehatan dan 41 orang berhasil dioperasi pada Sabtu (9/3)," kata Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Taman Sari, dr. Ngabila Salama dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, dr. Ngabila mengatakan layanan operasi katarak tersebut gratis untuk masyarakat untuk memberantas katarak di Indonesia dengan pendaftar termuda berusia tujuh tahun.
"Dengan katarak kongenital dan disabilitas fisik atau berkebutuhan khusus," kata Ngabila.
Ngabila juga membeberkan penyebab katarak 139 pasien yang menjalani skrining di RSUD Tamansari.
"Banyak penyebab seseorang mengalami katarak di antaranya, selain katarak kongenital atau bawaan lahir karena infeksi, juga degeneratif (penuaan), metabolik (diabetes melitus), radiasi sinar matahari/ UV, merokok, dan kurang konsumsi sayur serta buah," kata dia.
Untuk memberantas katarak, selain tindakan operasi, pihaknya akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi pencegahan penyakit katarak.
"Bakti sosial operasi katarak ini baru yang pertama kali bersama BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta. Ke depan, kami siap tiga kali melaksanakan kegiatan ini bekerjasama dengan RSUD Tamansari," jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak 139 peserta dari seluruh Indonesia mengikuti skrining katarak gratis di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (5/3).
dr Ngabila mengatakan bahwa dari 139 peserta skrining tersebut, 40-50 peserta akan mengikuti operasi katarak pada Sabtu (9/3) mendatang.
"Hari ini pelaksanaan skrining hadir 139 peserta, dan kegiatan operasi terhadap 40-50 peserta akan dilakukan Sabtu (9/3)," ujar Ngabila saat dikonfirmasi pada Jumat (8/3).
Namun, lanjut dia, jika hasil skrining melebihi target, maka operasi katarak akan diutamakan pada peserta yang tidak memiliki BPJS.
"Sedangkan yang memiliki BPJS akan kami buatkan surat pengantar untuk meminta rujukan BPJS Kesehatan berjenjang dari FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis mata," kata dia.
Baca juga: Hingga 5 Maret, 347 kasus DBD terjadi di Jakbar
Baca juga: Praktisi kesehatan sampaikan rumus "60:60" untuk lindungi telinga
Baca juga: 139 peserta ikuti skrining katarak gratis di RSUD Tamansari
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024