Untuk makanan kemasan, perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kemasannya masih bagus atau tidak. Nah untuk makanan olahan bisa dipastikan warna, tekstur, ataupun baunya tidak mencurigakanJakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan kesehatan adalah faktor yang penting dalam mudik, oleh karena itu perlu memastikan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) aktif saat mudik.
"Peserta JKN yang ingin mudik ke luar kota dan membutuhkan obat, BPJS Kesehatan memberikan relaksasi agar peserta bisa mengambil obat lebih awal. Itu dapat dimanfaatkan asal kepesertaan aktif," kata Edy dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan obat juga bisa diambil di daerah tujuan, di apotek yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, asal dapat menunjukkan resep.
Edy juga meminta agar masyarakat hati-hati membawa oleh-oleh makanan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM), kata dia, sebanyak 188.640 pangan tidak memenuhi ketentuan sehinggga harus diwaspadai. Selain itu ada makanan yang rusak atau kedaluwarsa dan ada juga ada makanan yang mengandung bahan kimia dilarang seperti formalin.
Baca juga: Kemenkes: Total kepesertaan JKN pada 2023 sebesar 95,77 persen
“Untuk makanan kemasan, perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kemasannya masih bagus atau tidak. Nah untuk makanan olahan bisa dipastikan warna, tekstur, ataupun baunya tidak mencurigakan," ucapnya.
Selain kehati-hatian masyarakat, lanjut dia, pengawasan terhadap makanan ini juga harus lebih diperketat. Infrastruktur pun, menurutnya, perlu diperhatikan agar mudik semakin lancar.
Edy meminta fasilitas kesehatan terutama di jalur mudik dan daerah tujuan untuk tetap siaga. Menurutnya, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan dan obat harus diperhatikan, sehingga momen Lebaran tetap bisa dinikmati baik SDM kesehatan maupun masyarakat.
"Masyarakat yang membutuhkan layanan tetap terlayani, di sisi lain petugas medis juga dapat merasakan momen Lebaran," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Yang perlu disoroti lagi, kata Edy, adalah adanya pos kesehatan di setiap simpul transportasi, misalnya rest area, stasiun, bandara, atau terminal.
Menurutnya adanya layanan kesehatan di setiap simpul transportasi dapat meminimalisir kasus kegawatan. Perjalanan jauh dan dalam kondisi puasa berisiko membuat kondisi tubuh tidak prima.
"Supir bus atau masyarakat yang ada keluhan kesehatan bisa memanfaatkan posko tersebut. Mereka diperiksa kondisi medisnya, diberi perawatan atau obat. Jika sudah sehat diperbolehkan jalan lagi," ujarnya.
Dia juga mengatakan posko kesehatan perlu berjejaring dengan fasilitas kesehatan, sehingga ketika terjadi kegawatan dapat segera dirujuk.
Baca juga: Dokter berikan tips sehat selama mudik
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024