Kepala Perum Bulog Sub-Divre Malang Fachria Latuconsina di Malang, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan antisipasi adanya peningkatan konsumsi masyarakat pada saat Ramadhan hingga Lebaran, sehingga stok yang ada ditambah.
"Stok sejumlah komoditas pangan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu masih sangat mencukupi dan aman hingga enam bulan ke depan," kata Fachria.
Saat ini, stok beras mencapai di gudang Bulog mencapai 25 ribu ton, minyak goreng 500 liter, gula pasir sekitar 60 ton, dan tepung terigu sekitar 1.100 ton.
"Kami pastikan stok itu aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Bulog Malang (Malang kota, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Pasuruan). Pantauan kami, hingga akhir April lalu harga-harga kebutuhan pokok di pasar masih stabil," ujar Fachria.
Ia menerangkan di pasaran (pasar tradisional), harga beras medium sekitar Rp8.300 per kilogram, beras premium Rp10.200, gula pasir Rp10.000 per kilogram, dan minyak goreng Rp11.800 per liter. Harga tersebut merupakan rata-rata di lima kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja Perum Bulog Sub-Divre Malang.
Untuk mengantisipasi stok (ketersediaan) maupun stabilisasi harga kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Lebaran 2019 lebih lanjut, katanya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meski sejumlah harga kebutuhan tersebut sampai sekarang masih masih stabil.
"Namun jika terjadi gejolak atau lonjakan harga, Bulog siap menggelar operasi pasar setiap saat," ucapnya.
Tak hanya menjamin ketersediaan stok pangan, Fachria mengaku jika Bulog juga terus melakukan penyerapan beras dari petani. Tahun ini Perum Bulog Malang ditarget menyerap 21.730 ton.
"Hingga pekan ini sudah terealisasi 1.411 ton. Setiap hari Bulog melakukan pembelian beras ke petani karena selama bulan April dan Mei ini saat musim panen," katanya.
Selain menjaga stablitasi harga kebutuhan pokok dan menjaga ketersediaan pangan, Bulog Malang juga memaksimalkan empat gudang yang ada, bahkan para gabungan kelompok tani (gapoktan) dan rumah pangan kita (RPK) yang berkembang pesat di masyarakat juga diajak untuk bekerja sama.
Sebelumnya, Wali Kota Malang Sutiaji juga memastikan jika stok kebutuhan pangan pokok di wilayah itu aman. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir, apalagi sampai terjadi "panic buying".
"Belanjalah sesuai kebutuhan dan yang wajar, tidak perlu berlebihan. Apalagi, stoknya juga masih sangat mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Lebaran," kata Sutiaji.
Baca juga: Bulog Malang proyeksikan puncak serapan gabah pada April 2019
Baca juga: Bulog Malang operasi stabilisasi harga cabai
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019