"Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) itu sewaktu-waktu bisa dilakukan jika terjadi kenaikan harga daging di atas batas kewajaran," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Muhammad Yusuf Salahuddin di Palembang, Selasa.
Untuk melakukan kegiatan tersebut pihaknya telah menyiapkan stok daging beku dalam jumlah cukup banyak guna memenuhi permintaan masyarakat di dua provinsi wilayah kerjanya.
"Saat ini kami menyiapkan 215 ton daging kerbau beku untuk mengatasi peningkatan kebutuhan masyarakat dan mengendalikan kenaikan harga daging selama bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah," ujarnya.
Kebutuhan masyarakat selama Ramadhan ini meningkat, untuk mengatasi ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga disiapkan stok dalam jumlah cukup besar.
Masyarakat di Sumsel dan Babel tidak perlu khawatir akan terjadi lonjakan harga daging karena pihaknya siap memasok daging beku tersebut secara besar-besaran ke pasaran jika mulai ada gejolak kenaikan harga daging.
"Jika mulai terjadi gejolak kenaikan harga daging di atas kewajaran akan dilakukan kegiatan KPSH atau operasi pasar yang dikenal masyarakat selama ini," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan data sepanjang 2019 ini, permintaan terhadap daging beku tersebut cukup tinggi.
Selain melalui kegiatan KPSH, masyarakat yang akan membeli daging beku Bulog bisa memperolehnya melalui gerai Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di sejumlah tempat strategis kawasan permukiman penduduk.
Gerai Rumah Pangan Kita tidak hanya menyediakan daging beku tetapi juga kebutuhan pokok lain seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu, kata Yusuf.
Baca juga: Bulog siapkan 215 ton daging kerbau beku untuk Sumsel dan Babel
Baca juga: Tidak layak konsumsi, Bulog sortir 6.800 ton beras di Sumsel-Babel
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019