"Sekarang sedang proses konstruksi, targetnya H-7 selesai dan bisa dilewati kendaraan seperti semula," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Aidil Fiqri, di Padang, Jumat.
Selain jembatan utama, dua unit jembatan darurat yang saat ini menjadi akses bagi pengendara, tetap akan dipertahankan untuk sementara. Jika dibutuhkan dua unit jembatan itu bisa dimanfaatkan untuk lalu lintas kendaraan.
Sementara kondisi fisik jalan lintas Sumatera Padang - Pekanbaru via Limapuluh Kota berada dalam kondisi baik dan laik untuk digunakan pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Ruas jalan Bukittinggi – Pangkalan, Limapuluh Kota, sedang dilaksanakan pekerjaan patching, overlay hotmix (pengaspalan), dan pemasangan u-ditch untuk drainase.
Lalu pekerjaan holding dari Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Tanjung Pati, dan Jalan Diponegoro 50 Kota dilakukan karena aspal sudah tua dan perlu perbaikan darurat agar pemudik nyaman melaluinya.
“H-10 Bukittinggi – Batas Riau sepanjang 112 kilometer sudah sangat baik untuk dilewati," ujarnya.
Sementara ruas Padang – Bukittinggi sepanjang 90 kilometer nyaris tanpa lobang besar. Hanya ada beberapa aspal retak, solusinya penanganan patching telah dilakukan saat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi menyebut pada jalan itu terdapat beberapa titik kemacetan parah, di antaranya Pasar Padang Luar dan Pasar Koto Baru.
Sejumlah upaya sudah dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan yang terjadi.
Namun untuk titik Jembatan Batang Kalu Kayu Tanam, katanya, agak luput dari pendataan, padahal lima bulan terakhir menjadi salah satu titik macet parah di ruas jalan tersebut.
Beruntung konstruksi jembatan yang ambruk di titik itu bisa diselesaikan sebelum lebaran, katanya.
Jalan lintas Sumatera Padang - Pekanbaru merupakan salah satu ruas jalan terpadat saat arus mudik dan balik lebaran.
Kondisi fisik jalan yang baik akan mengurangi potensi terjadinya perlambatan dan kemacetan di ruas jalan itu. (*)
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019