Tidak ada pemerintah itu mendzolimi dan melakukan penistaan pada umat IslamDepok (ANTARA) - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Depok Ustadz Achmad Solechan meminta umat Islam meresapi
indahnya melaksanakan kegiatan keagamaan di Indonesia pada bulan suci Ramadhan.
"Yang ingin kita sampaikan adalah betapa nikmat dan indahnya melaksanakan ibadah Ramadhan di Indonesia. Suasana penuh tradisi yang hanya bisa dijumpai selama bulan puasa," ujar Ketua PCNU Kota Depok Ust. Achmad Solechan di Depok, Minggu.
Pada Safari Ramadhan Tarawih Keliling yang digelar PCNU Kota Depok itu selain diisi mauidzoh hasanah setelah shalat tarawih, juga diadakan tarling selepas sholat ashar.
Menurutnya nikmat menjalankan ibadah di Indonesia terkait erat dengan perjuangan para wali yang dikomandoi Walisongo di masa lalu.
Karena itu, tradisi menghormati sesepuh, pejuang dan leluhur atas nikmat beragama Islam merupakan hal yang selalu dipelihara di Indonesia, ujarnya.
"Sebagai refleksi diri di bulan Ramadhan dan konteks bernegara atas keindonesiaan yang sudah kita rengkuh yakni dengan menjaga Indonesia. Jangan sampai, mengikuti dan menyerahkan pada orang yang teriak-teriak atas nama agama tapi untuk kepentingannya sendiri," ujarnya.
Ia mengatakan pesan damai di bulan Ramadhan adalah bagaimana menyadari Islam di Indonesia memiliki keistimewaan serta keindahan. Jadi tidak ada pelarangan pelaksanaan ibadah oleh negara, tambahnya.
"Kebebasan ibadah dijamin negara, kegiatan Ramadhan tanpa terkecuali. Tidak ada pemerintah itu mendzolimi dan melakukan penistaan pada umat Islam. Tidak ada atas nama kegiatan Ramadhan dilarang Negara. Mau mengaji tengah malam, semalam suntuk dengan pengeras suara, membangunkan sahur meski di sekelilingnya warga nonmuslim tidak ada masalah," paparnya.
Tarawih Keliling PCNU Kota Depok dimulai sejak 10-29 Mei 2019. Upaya tersebut juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi dengan warga masyarakat dan mewujudkan Kota religius.
Baca juga: Ketua PCNU Sidoarjo tolak ajakan People Power
Baca juga: PCNU Bandarlampung ajak semua pihak saling menahan diri
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019