"Kami berharap bantuan ini dapat mempercepat normalisasi aktivitas pendidikan anak usia dini dan kegiatan peribadatan masyarakat pasca bencana alam banjir bandang yang melanda Sentani pada Maret silam,” ujar Direktur Asuransi Sinar, Dumasi M M Samosir melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Di hari yang sama, bantuan juga diserahkan bagi Masjid Babussalam, Hinekombe oleh Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Jayapura. Yayasan Muslim Sinar Mas bergerak menggalang potensi yang dimiliki ratusan sarana peribadatan Islam baik masjid maupun mushala di lingkup Sinar Mas guna menjadi wahana penyebarluasan nilai keislaman yang terbuka, damai, toleran dan peduli sesama.
Sedangkan ETF adalah lembaga yang mewadahi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang berada di bawah naungan Sinar Mas.
“Itu sebabnya, aktivitas kami menjangkau pula sisi sosial dan kemanusiaan, menggandeng pilar bisnis Sinar Mas yang tersebar di Indonesia,” ujar Dumasi.
Untuk kedua kegiatan ini, dialokasikan dana lebih dari Rp430 juta. Di Sentani, Asuransi Sinar Mas melakukan pula kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan bagi para siswa-siswi SD Bonaventura. Hampir 500 siswa dan 20 orang guru mendapatkan informasi berbentuk dongeng tentang manfaat serta cara mengelola keuangan sejak dini menggunakan asuransi.
Kegiatan ini juga berisikan penyerahan kartu asuransi Simas Siswa Mikro secara gratis kepada para siswa, literasi, kartu asuransi Simas Perlindungan untuk guru dan Celengan Impian bagi seluruh peserta.
Sebelumnya di Pandeglang, Banten, hari Sabtu (11/5) lalu, bantuan bagi renovasi sarana pendidikan dan peribadatan yang rusak akibat bencana gempa dan tsunami bulan Oktober 2018, telah diserahkan oleh Yayasan Muslim Sinar Mas bersama ETF, dengan menggandeng Pengurus Wilayah Muhammadiyah Banten serta Lembaga Penanggulangan Bencana PWM Banten.
Kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana telah berlangsung lama. Diantaranya, bulan Oktober tahun lalu dengan mendukung restorasi pasca bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah serta Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, melakukan langkah serupa pada fase tahap tanggap darurat, maupun rekonstruksi saat gempa terjadi di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, DI Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh–Nias pasca tsunami melanda tahun 2004.
Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF pada tahun 2006 menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana, berisikan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019