Mamuju (ANTARA) - Kedatangan penumpang di Pelabuhan Simboro Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, tampak mulai mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya.

Dari pantauan, Rabu, KM Laskar Pelangi terlihat baru bersandar di Pelabuhan Simboro Mamuju pada Rabu siang sekitar pukul 11.15 WITA.

Kedatangan kapal yang melayani rute pelayaran Mamuju-Balikpakan Kalimantan Timur itu, kata sejumlah petugas di Pelabuhan Simboro Mamuju mengalami keterlambatan hingga lebih satu jam.

"Biasanya, kapal tiba pukul 10. 00 WITA tapi hari ini agak terlambat. Menurut informasi, KM Laskar Pelangi juga terlambat meninggalkan Pelabuhan Kariangau Balikpapan, yakni pada pukul 20.00 WITA akibat keterlambatan pengisian bahan bakar," kata salah seorang petugas ASDP di Pelabuhan Simboro.

Petugas itu mengakui, ada peningkatan jumlah penumpang dibanding hari biasanya.

"Sudah terlihat ada peningkatan jumlah penumpang yang datang dibanding hari sebelumnya. Kemungkinan, jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Simboro akan terus meningkat hingga H-3 Idul Fitri," lanjutnya.

Sementara, salah seorang penumpang, Hasan mengaku sengaja datang lebih awal karena khawatir tidak mendapat tiket jika mudik saat mendekati lebaran.

"Kalau mudik menjelang Idul Fitri, saya khawatir tidak dapat tiket. Kalaupun dapat, pasti berdesak-desakan di atas kapal sehingga kami memutuskan mudik lebih awal," kata Hasan yang mengaku berjualan kaki lima di Kota Balikpapan.

KM Laskar Pelangi merupakan satu-satunya kapal yang melayani rute pelayaran dari Mamuju ke Pelabuhan Kariangau Balikpapan.

Sebelumnya, Kepala Kantor UPP Mamuju Jondrajuis mengatakan, telah meminta penambahan satu unit kapal, yakni KM Mandala Citra Abadi untuk membantu arus mudik di Pelabuhan Simboro Mamuju.

Ia mengatakan, dijadwalkan akan tiba di Pelabuhan Simboro Mamuju, pada 25 Mei 2019.

Kami sudah meminta satu tambahan kapal untuk melayani angkutan lebaran tahun ini. Direncanakan, KM Mandala Citra Abadi yang akan melayani rute Mamuju-Balikpakan, akan datang pada 25 Mei 2019," ujar Jondrajuis.

Pewarta: Amirullah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019