"Momen jelang Idul Fitri cenderung dan rentan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan sepihak, uang palsu tersebut bisa disisipkan saat warga menukarkan uang baru pada calo tau penjual uang baru," kata Zainal di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, animo warga untuk melakukan penukaran uang baru jelang Idul Fitri 2019 cukup tinggi yang terus menjadi tradisi untuk mendapatkan uang baru tersebut.
Potensi penipuan dan kecurangan untuk uang palsu tersebut, katanya cukup besar pada pedagang penukaran uang baru di beberapa titik di daerah ini yang makin marak, yang bukan tempat resmi seperti bank dan lainya.
"Maraknya muncul jasa penukaran uang lebaran, bisa juga terdapat pada sejumlah pusat-pusat perbelanjaan modern yang cenderung menawarkan jasa mereka," katanya.
Ia menilai pada saat transaksi penukaran uang baru, tentu kita tidak bisa mengawasi begitu jeli, jika seadnainya uang palsu tersebut ikut diselipkan bersama uang baru.
Lebih baik menukarkan dilakukan di tempat-tempat resmi karena tidak akan ada uang tambahan pun saat menukar dan keaslian dan keamanannya warga yang memegang uang banyak tersebut terjamin.
"Oleh karena itu untuk menghindari tipuan dan kerugian sebaiknya warga mengeceka uang tersebut terlebih dahulu melalui metode 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang seperti yang disosialisasikan oleh BI dan Bank-bank konvensional lainnya di daerah itu," katanya.
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019