"Kegiatan itu untuk memastikan para sopir angkutan mudik bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram Nur Rachmat di Mataram, Jumat.
Dia mengatakan tes urine kepada para sopir dan kernet angkutan mudik Lebaran, baik angkutan kota antarprovinsi (AKAP) maupun angkutan kota dalam provinsi (AKDP) sebagai salah satu upaya menciptakan rasa aman bagi pemudik.
"Selain itu, untuk antisipasi dini menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba," katanya.
Dia mengatakan pelayanan uji narkoba melalui tes urine di Terminal Mandalika selama H-7 sampai H+7 Lebaran 2019.
Setiap hari, kata dia, ada tujuh petugas BNNK diturunkan untuk melakukan pengambilan sampel urine sopir dan kernet angkutan mudik sebelum membawa penumpang ke tujuan.
"Untuk mengetahui jam keberangkatan bus, kami berkoordinasi dengan para PO otobus yang ada di kota ini," katanya.
Pasalnya, kata Nur Rachmat, kegiatan tes narkoba bagi sopir dan kernet angkutan Lebaran tahun ini tidak lagi menggunakan sistem posko dengan menyiagakan petugas di Kantor Terminal Mandalika.
"Tahun ini kami sifatnya 'mobile', tim akan datang sesuai dengan jam keberangkatan bus," katanya.
Dia menjelaskan apabila ada sopir atau kernet yang terdeteksi positif berada di bawah pengaruh narkoba dan alkohol, tim BNNK akan merekomendasikan sopir pengganti kepada perusahan bersangkutan.
"Selanjutnya kami akan melakukan rehabilitasi terhadap sopir atau kernet bersangkutan sesuai dengan prosedur yang ada," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019