“Kita sudah dirikan posko sejak 21 Mei 2019, ditandai dengan pelaksanaan apel siaga dan akan berakhir pada 21 Juni 2019. Jadi satu bulan penuh posko ini tersedia, tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya beberapa pekan saja," ujarnya di Tuak, Minggu.
Menurut Yahya, posko induk di Pelabuhan Yosudarsso Tual dan posko lainnya di pelabuhan rakyat di Watdek Malra.
Posko-posko tersebut diisi petugas-petugas yang ditempatkan dari Dinas Perhubungan Kota Tual maupun Dinas Perhubungan Kabupaten Malra, Navigasi, Kepolisian (KP3), dan petugas UPPL Tual.
Terkait arus mudik, Yahya, menyatakan sudah mulai terlihat di pelabuhan Yossudarsso Tual, namun dari pantauan jumlah penumpang tidak terlalu melonjak, mungkin saja lonjakannya akan terjadi pada pekan ini.
Sementara itu, ketersediaan angkutan untuk menghadapi mudik lebaran baik pelabuhan Yosudarsso maupun pelabuhan rakyat Watdek, ada 6 Kapal Perintis, 3 kapal ASDP, dan 2 kapal cepat, serta 5 kapal Pelni.
“Persoalan yang sering terjadi ketika musim Lebaran maupun lainnya yakni soal cuaca, dan itu kita tetap berkoordinasi dengan BMKG. Jika gelombang laut dari dua sampai empat meter maka kita akan menunda keberangkatan kapal, sehingga masyarakat diharapkan memahaminya ketika cuaca kurang baik,” kata Yahya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Pelni Tual La Karim Mabaria ketika dikonfimasi terkait ketersediaan kapal untuk menghadapi arus mudik tahun ini menyampaikan ada 5 kapal milik Pelni yang tersedia yakni KM Ngapulu, KM Tatamailau, KM Tidar, KM Sirimau dan KM Lauser.
Namun, KM Lauser saat ini sudah diberangkatkan untuk melayani diwilayah Kalimantan, jadi tinggal empat kapal saja, dan menurut saya empat kapal ini sudah mencukupi untuk melayani arus mudik datang atau pergi dari wilayah ini.
"Tidak perlu lagi ada penambahan armada ataupun rute karena ini sudah mencukupi, karena sudah menjadi catatatan kami bahwa banyak pemudik yang berasal dari Ambon yang ke Tual tiap tahunnya," katanya.
Untuk menjawab banyaknya pemudik dari Ambon ke Tual, KM Ngapulu meningkatkan frekuensi berlayarnya dimana 3-4 kali pulang balik Ambon Tual.
Ia mengimbau calon pemudik agar dapat membeli tiket jauh-jauh hari untuk mendapatkan tempat tidur di kapal, karena saat ini Pelni sudah memberlakukan siapapun yang membeli tiket akan mendapatkan tempat tidur sesuai nomor kabin di tiket.
"Jadi kami sangat mengharapkan yang ingin berangkat untuk lebih awal membeli tiket minimal satu minggu sebelum keberangkatan," kata La Karim.
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019