Status waspada ini sudah satu tahun, libur tahun lalu juga sudah waspada dan kunjungannya tetap ribuan, kami yakin untuk tahun ini juga hampir sama seperti kunjungan tahun lalu.
Sleman (ANTARA) - Pelaku jasa wisata "volcano tour" di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menyambut kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2019 meski gunung teraktif di dunia tersebut masih berstatus waspada atau level dua.

"Status waspada pada Gunung Merapi sudah berlangsung satu tahun ini, sejak Mei 2018. Namun selama itu minat wisatawan tetap tinggi. Ini yang membuat kami tetap optimistis liburan Lebaran tahun ini wisatawan tetap banyak yang berkunjung," kata Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) sisi barat Dardiri di Sleman, Senin.

Menurut dia, para pelaku usaha jip optimis saat musim libur Lebaran 2019 bisa menggaet 5.000 hingga 6.000  wisatawan dalam sehari.

"Kami optimistis bisa mencapai target itu, tahun 2018 juga bisa segitu. Meskipun pada bulan puasa ini jumlah pengunjung mengalami sedikit penurunan," katanya.

Ia mengatakan, pada libur Lebaran tahun ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 500 armada jip sehingga  dari sekarang mulai melakukan persiapan, termasuk kelayakan armada.

"Justru karena saat puasa ini wisatawan agak sepi, sehingga bisa digunakan untuk 'maintenance' armada jip," katanya.

Dardiri mengatakan, perawatan armada jip meliputi semua bagian kendaraan seperti bagian roda-roda, ball joint, kemudi, dan sistem rem yang sering bermasalah.

"Perawatan yang kami lakukan sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) dari instansi berwenang," katanya.

Ia mengatakan, pada libur Lebaran nanti, di mana diprekdisikan satu armada jip bisa melakukan tiga kali perjalanan sehingga diperlukan perawatan.

"Maka ketika sore hari setelah jip selesai beroperasi selalu dilakukan pengecekan terhadap kendaraan agar siap digunakan pada hari berikutnya," katanya.

Terkait status Merapi yang hingga saat ini masih pada level waspada, pihaknya mengaku tidak terlalu khawatir. Pihaknya juga meyakini kondisi ini tidak akan mempengaruhi minat wisatawan.

"Status waspada ini sudah satu tahun, libur tahun lalu juga sudah waspada dan kunjungannya tetap ribuan, kami yakin untuk tahun ini juga hampir sama seperti kunjungan tahun lalu," katanya.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman terus berbenah untuk memastikan armada jip wisata "volcano tour" siap digunakan untuk mengangkut wisatawan saat musim libur Lebaran mengingat pada Lebaran 2018 ada satu kejadian kecelakaan yang mengakibatkan satu penumpang jip meninggal dunia.

"Kami rutin melakukan pembinaan dan pengecekan kendaraan termasuk  ada pelatihan untuk asosiasi jip dan pengemudi. Pengecekan kendaraan belum lama ini sudah kami lakukan," kata Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Usaha Pariwisata Dispar Kabupaten Sleman Nyoman Rai Savitri.

Selain pengecekan, ada juga arahan dari Indonesia Offroad Federation (IOF) yang menjadi mitra dari Dispar Sleman. Materinya, kata Nyoman, yaitu terkait teknik berkendara dan "safety drive".

"Kami juga telah melakukan pelatihan tentang cara 'scrooting', cara memandu, penanganan kondisi darurat dan juga ada praktik berkendara," katanya.

Ia mengatakan, untuk jalur jip "volcano tour" pihaknya menegaskan para pelaku usaha wisata jip harus mematuhi kesepakatan dan aturan sehingga bisa meminimalisir kejadian kecelakaan.

"Kelengkapan kendaraan juga harus ada. Kami minta agar asosiasi jip mematuhinya. Ini sudah menjadi kesepakatan bersama," katanya.

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019