Tiga pengamat kebijakan publik, yakni Agus Pambagio, Piter Abdullah Redjalam dan Yayat Supriatna menyampaikan pernyataan saat peserta press tour bertemu jajaran pimpinan PT Jasa Marga wilayah Jawa Timur di Kantor PT Jasa Marga Surabaya-Gempol, Senin malam.
Dalam kegiatan bertemu "Persiapan Jasa Marga Jelang Arus Mudik dan Arys Bakuk Lebaran 2019 di Jalan Tol Trans Jawa", Agus Pambagio mengemukakan, salah satu lokasi yang membutuhkan perhatian serius adalah rest area.
"Untuk rest area itu antara lain penataan parkir, terutama pintu masuk," katanya.
Sedangkan Piter menilai masih banyak pengemudi yang tak disiplin. "Buang sampah sembarangan dan seenaknya parkir dengan alasan ngadem sehingga mengganggu kelancaran lalulintas, " katanya.
Diharapkan pengemudi arus mudik lebih disiplin agar perjalanan lancar.
Salah satu perilaku pengemudi yang sebenarnya sepele dan bisa diantisipasi, yakni kurangnya mempersiapkan kartu transaksi non tunai. Kalaupun punya kartunya, namun saldonya kurang atau tidak cukup saldonya.
Untuk mengantisipasi hal itu, para pengamat mengingatkan agar pengemudi memiliki kartu non tunai dan mengecek saldonya. Hal itu untuk mengantisipasi persoalan ketika berada di perjalanan di tol.
Dirut PT Jasa Marga Ngawi-Kertosono Iwan Moediatno juga mengemukakan, transaksi non tunai di tol masih perlu terus disosialisasikan. "Hal-hal sepele seperti saldo kurang atau tidak punya kartu (non tunai) masih banyak terjadi," katanya.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai hal itu. Selain itu juga menambah loket penjualan kartu transaksi non tunai serta menambah loket untuk top up saldo.
"BI juga bantu sosialisasi," katanya yang menambahkan pihaknya masih menempatkan petugas untuk mengantisipasi dan memperlancar transaksi di pintu tol khususnya ruas Ngawi-Kertosono.
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019