"Operasi Ketupat Telabang 2019 dilaksanakan selama 14 hari dengan melibatkan dua per tiga dari jumlah keseluruhan anggota kami," kata Kapolres Barito Timur (Bartim) AKBP Zulhan Effendy di Tamiang Layang, Selasa.
Zulham menjelaskan, pengerahan anggota Polres Bartim bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat saat Lebaran. Dalam operasi ini, Polri berupaya menekan dan mengantisipasi serangan teror, tindak kejahatan konvensional, premanisme, pencurian hingga begal.
Untuk itu, Polri juga dituntut melakukan pemantauan terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat hingga stabilitas harga bahan pokok yang beredar.
"Sebagian anggota akan berada di pos pengamanan dan pelayanan untuk mengamankan jalur mudik dan sebagian lagi mengamankan lokasi wisata yang biasanya banyak didatangi warga," jelasnya.
Personel kepolisian yang bertugas nantinya akan dibantu personel TNI dan instansi terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadan Kebakaran, Dinas Kesehatan, Orari lokal Bartim dan Pramuka Bhayangkara.
Zulham meminta anggota polisi yang bertugas agar meninjau beberapa aspek pendukung, sehingga penyelenggaraan operasi dapat dipastikan berjalan sukses, aman dan lancar.
Selain itu, selalu siap siaga menghadapi setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat serta menghindari segala pelanggaran dalam pelaksanaan tugas. Mereka juga diminta untuk menjalankan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
Sementara itu Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh berharap, kondisi Indonesia termasuk di Barito Timur aman dan kondusif, walaupun ada tantangan yang dihadapi.
"Mari bersama-sama menjaga keamanan di lingkungan sekitar kita dan mendoakan agar Indonesia aman, damai dan tentram serta sejahtera," kata pria yang akrab disapa Habib Saleh itu.
Pewarta: Kasriadi/Habibullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019