Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Seluruh pelayanan yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) pada arus mudik hingga balik Idul Fitri 1440 Hijriyah kepada pemudik dan siapapun yang membutuhkan tidak dipungut biaya sedikit pun alias gratis.

"Pada Operasi Pelayanan Mudik Idul Fitri ini, kami menyiagakan relawan dan tenaga medis PMI di berbagai titik jalur mudik untuk membantu para pemudik baik mengalami kecelakaan, sakit maupun membutuhkan bantuan lainnya. Pelayanan yang diberikan ini diberikan secara gratis," kata Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani melalui sambungan telepon, Jumat.

Menurutnya, relawan yang diturunkan pada operasi ini siap membantu siapapun khususnya pemudik tanpa mengenal pamrih. Bahkan, posko PMI yang dibangun di beberapa titik bisa dimanfaatka oleh pemudik yang sedang melakukan perjalanan ke kampung halamannya.

Di posko itu, tersedia berbagai macam obat dan vitamin yang dibutuhkan dan relawan yang bersiaga siap memberikan pelayanan demi suksesnya musim mudik tahun ini.

Selain itu, jika dalam kondisi darurat dan membutuhkan mobilitas cepat seperti jika ada pemudik yang hendak melahirkan, kesehatan menurun drastis atau kecelakaan, PMI siap mengerahkan ambulans untuk mengevakuasi warga yang dalam kondisi gawat darurat. Dan tentunya pelayanan ini pun diberikan secara gratis.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada warga khususnya pemudik jika ada oknum yang mengaku relawan PMI dan meminta sejumlah imbalan atau uang pelayanan agar segera laporkan dan minta identitasnya.

Karena seluruh relawan PMI yang ditugaskan pada Operasi Pelayanan Mudik ini menggunakan atribut lengkap mulai dari kartu tanda relawan, rompi dan identitas khusus lainnya.

Bahkan setiap relawan yang memberikan pelayanan kepada siapapun dilarang meminta imbalan sedikit, karena sudah menjadi tugasnya untuk memberikan bantuan yang maksimal.

Ia mencontohkan pada kejadian bencana besar di Indonesia seperti NTB, Sulawesi Tengah, Banten, Lampung dan lainnya hingga kini PMI masih memberikan mendistribusikan bantuan dan menyiagakan personelnya untuk memberikan pelayanan kepada setiap korban.

"Maka dari itu, kami imbau kepada pemudik jika ada oknum yang mengatasnamakan PMI untuk meminta sejumlah uang harus ditolak dan bila perlu dilaporkan kepada pihak keamanan. Karena setiap pelayanan dan bantuan yang diberikan semuanya gratis," tambahnya.

Aulia mengatakan menjadi sukarelawan PMI harus menjalani berbagai tes, ujian dan pelatihan mulai dari penanganan korban kecelakaan maupun bencana hingga evakuasi korban.

Sehingga dalam memberikan bantuan dilakukan semata mata demi Kemanusiaan, tanpa memandang golongan, ras, suku, agama maupun ideologi politik. PMI selalu menjaga netralitas agar dapat dihormati dan diterima oleh semua pihak.

Pada Operasi Pelayanan Mudik ini PMI membuka 591 titik pospertolongan pertama dengan mengerahkan 10.587 personel termasuk dokter dan paramedis dan 393 unit ambulans dimulai dari H-7 hingga H+7 lebaran.

Tim Pos Pertolongan Pertama P PMI bertugas memberikan pelayanan di berbagai tempat keramaian di sepanjang Jalur Pantura, terminal bus, stasiun kereta, pelabuhan laut, pusat rekreasi atau kawasan wisata. PMI juga menyiagakan klinik serta Unit Transfusi Darah (UTD) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota untuk mendukung arus mudik dan balik. 

Baca juga: Bantu pemudik, PMI kerahkan ribuan sukarelawan dan tenaga medis
Baca juga: 4.063 relawan PMI siaga Lebaran di Jawa

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019