"Selain itu kami juga mewaspadai kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada Lebaran," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Jumat.
Menurut dia, pihaknya juga mewaspadai kejadian kecelakaan lalulintas pada arus mudik dan balik yang membutuhkan penanganan kedaruratan.
"Untuk itu kami telah menyiagakan 25 Puskesmas dan 28 rumah sakit selama 24 jam mulai H-4 Lebaran hingga H+4 Lebaran. Kami pastikan semua fasilitas kesehatan disiagakan," katanya.
Ia mengatakan, dari 25 Puskesmas yang ada di Sleman, 10 di antaranya menyediakan layanan rawat inap, termasuk juga untuk tindakan UGD.
"Kami pastikan juga semua siap, baik itu petugas medis, obat-obat, sarana prasarana pendukung termasuk juga ambulans," katanya.
Joko mengatakan, pihaknya juga menyediakan Layanan Darurat Sleman atau "Sleman Emergency Service' (SES). Pelayanan ini terutama untuk menangani pasien gawat darurat seperti serangan jantung, kecelakaan dan bersalin.
"Layanan persalinan bekerja sama dengan Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan RS PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) yang ada di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, untuk layanan SES bisa menghubungi 0274 8609000 atau 08112668900, dan sama sekali tidak dipungut biaya.
Selain itu, Kejadian Luar Biasa Wabah Penyakit bisa menghubungi 081328001703 dan 085643214272.
"Jika ada keracunan makanan, warga atau pemudik bisa menghubungi 085868984384," katanya.
Joko mengatakan, untuk mengurangi risiko kecelakaan saat mudik maupun balik, para pengendara diimbau agar jangan memaksakan diri, saat berkendara juga harus memperhitungkan kondisi tubuh.
"Jika sudah terlalu lelah, para pengemudi harus istirahat. Paling tidak jika berkendara selama empat jam harus beristirahat minimal satu jam," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman persiapkan sejumlah pelayanan saat Lebaran
Baca juga: Bupati : Sleman siap dukung kelancaran arus mudik-balik Lebaran
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019