"Pembagian takjil ini selain merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, sekaligus memupuk rasa solidaritas dan menjaga sinergitas antara aparat TNI bersama Polri dan masyarakat," kata Ketua Batara Maluku, Lettu (Inf) Wahab Tuahena (Pandawa 5/TNI-AD) di Ambon, Sabtu.
Selain itu, kegiatan yang dihadiri AKP Mustafa Kamal (DSD/Polri), Kapten (P) Agus (D'Gleen/TNI-AL) dan Letda Tri (Libas/TNI-AU) ini juga bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kegiatan bagi-bagi takjil, terutama bagi warga Muslim yang melintas di jalan Sam Ratulangi menjelang waktu berbuka puasa ini juga dihadiri para pengurus Batara serta ibu-ibu Bhayangkari dan Persit.
Sementara di depan monumen Gong Perdamaian Dunia di Jalan Slamet Riyadi Kecamatan Sirimau (Kota Ambon), dilaksanakan kegiatan aksi damai dalam bentuk orasi Kebangsaan, deklarasi mendukung Polres Ambon dan pembagian takjil.
"Aksi tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy.
Aksi tersebut dilakukan oleh OKP Cipayung Plus Kota Ambon yang terdiri dari HMI, IMM, KAMMI, GMNI, PMII, GMKI, PMKRI, dan KMHDI yang pesertanya berjumlah sekitar 70 orang dan koordinator lapangannya adalah Soejahri Soemar.
Dalam aksi ini, massa menggunakan alat peraga berupa satu helai Bendera Merah Putih, 19 bendera OKP dan empat poster bertuliskan tema "Mimbar Kebangsaan" dan Sub Tema "Merawat Pancasila membangun peradaban bangsa".
Menurut mereka, Indonesia tumpah darah yang satu, bangsa yang satu, bahasa persatuan Indonesia merupakan bukti otentik sejarah yang mampu menyontak jiwa kerdil menjadi perjuangan kemerdekaan.
Para OKP seperti kelompok Cipayung Plus Kota Ambon juga menyatakan dukungannya terhadap Kapolres Pulau Ambon & PP Lease beserta jajaran dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah.
Ketua GMNI Cabang Ambon, Dalgo Somar dalam orasi kebangsaannya mengajak seluruh lapisan masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu berkembang saat ini.
"Isu seperti ini hanya bertujuan untuk menjatuhkan kita semua, tetapi marilah berdiri kokoh karena hari ini dan seterusnya kita ada Pancasila," tandas Dalgo Somar.
Ketua GMKI Cabang Ambon, Alfred Rodal mengatakan, saat ini kapitalisme mencari lawan baru dan akhirnya agama maupun budaya yang dikorbankan.
"Untuk itu kami mengajak seluruh elemen masyarakat agar kita tetap bersatu untuk NKRI dan harapan kami agar para elit-elit politik mari kita menjaga keutuhan NKRI," katanya.
Sedangkan Ketua KAMMI cabang setempat, Ahmd Firdaus Mony mengajak seluruh masyarakat Maluku dan menyatakan sikap bahwa Pancasila dan NKRI adalah harga mati.
KAMMI juga mengajak masyarakat untuk menjadikan hari Pancasila sebagai suatu komitmen bersejarah dan bermoral kepada kehidupan seluruh lapisan masyarakat dan mengajak seluruh masyarakat Maluku agar tetap menjaga keputusan Pemilu.
Orasi kebangsaan dilanjutkan dengan pembacaan surat pernyataan sikap yakni menolak gerakan/isu referendum oleh beberapa oknum pemuda di Jakarta dan
mendukung Polres Pulau Ambon dan Pp Lease dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Meminta kepada elit politik agar menjaga komitmen berbangsa dan bernegara, mendukung seluruh instrumen negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa.
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019