Batusangkar, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menyiapkan empat festival dalam rangka menyambut dan menyemarakkan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar Abdul Hakim di Batusangkar Minggu,mengatakan setidaknya di daerah itu ada empat festival untuk meriahkan Idul Fitri tahun ini yaitu Festival Takbiran, Alek Pacu Jawi, Pasar Van der Capellen dan Lintau Expo.

Ia mengatakan untuk festival takbiran akan diadakan pada malam takbiran atau Selasa, (4/6) malam dan dipusatkan di lapangan Cindua Mato Kota Batusangkar.

Festival tersebut sudah diadakan sebanyak empat tahun berturut-turut dan diharapkan bermanfaat bagi generasi muda agar terhindar dari pergaulan yang akan merusak moral mereka.

Sesuai dengan visi dan misi kabupaten menjadi daerah yang madani, berbudaya, berlandaskan nilai-nilai Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah.

Selanjutnya festival Alek Pacu Jawi yang diadakan pada 8 Juni. Yaitu alek anak nagari yang diadakan di dalam sawah berlumpur (sawah sebelum ditanam padi) yang dikendalikan oleh seorang joki.

Joki tersebut akan mengendalikan jawi (sapi) pada sawah tersebut hingga batas yang ditentukan, tidak jarang seorang joki menggigit buntut jawi agar jawi itu kencang larinya.

Saat ini alek pacu jawi di Tanah Datar sudah digelar di empat kecamatan. Yakni di Kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab.

Kemudian Festival Lintau Expo yang akan diadakan pada 9-11 Juni. Festival tersebut mengeksplorasi potensi kuliner, kesenian, pariwisata, silat dan produk-produk anak nagari yang selama ini terpendam.

Dengan adanya festival tersebut masyarakat akan lebih mengetahui potensi yang dimiliki selama ini tidak terkecuali untuk masyarakat Lintau sendiri.

Terakhir festival andalan Tanah Datar untuk menyambut  dan semarakkan Lebaran adalah pasar kreatif pasar Van der Capellen.

Pasar yang dikelola oleh Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Tanah Datar tersebut bertempat di kawasan Benteng Van der Capellen peninggalan zaman Belanda yang biasanya dibuka setiap hari Minggu.

Kegiatan pasar seperti ini mengingatkan kembali masyarakat yang berkunjung ke lokasi itu seperti zaman dahulu, karena lokasi itu di desain seperti konsep Minang tempo dulu.

Tidak saja desainnya yang tempo dulu, makanan tradisional Minangkabau yang sudah jarang ditemukan saat ini juga tersedia di pasar digital kreatif tersebut.

Sebelumnya Ketua Genpi Tanah Datar, Hijrah Adi Sukrial mengatakan khusus untuk semarak Lebaran tahun ini, Pasar Van der Capellen hadir pada Sabtu dan Minggu.

Di pasar itu akan diberikan pengalaman berkesan pada perantau. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan silek, tari Minang talempong, dan kesenian Minang lainnya.
 

Pewarta: Syahrul Rahmat/Etri Saputra
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019