Pantauan, Rabu, suasana di dua pusat perbelanjaan terbesar di Palu itu sangat sepi dan tampak mencolok dibandingkan hari-hari sebelumnya warga tampak padat berbelanja berbagai kebutuhanb hari raya.
Hanya terlihat saja beberapa pedagang sayur yang menggelar dagangan mereka. Banyak meja-meja dagangan yang sebelumnya penuh dengan dagangan, kini tampak kosong.
Pasar daging sapi dan ayam yang sehari menjelang Lebaran, ramai diserbu warga untuk berbelanja berbagai keperluan Lebaran, di hari pertama hari raya Idul Fitri, sama sekali tidak ada pedagang yang menjual kebutuhan itu.
Semua meja dagangan yang ada di kedua pasar tradisional di Kota Palu dalam kondisi sepi/kosong.
Begitu pula di lapak ikan hanya ada beberapa saja pedagang yang tetap menjual ikan untuk melayani para pembeli.
Sementara yang banyak terlihat adalah tumpukan-tumpukan sampah yang belum sempat diangkut oleh petugas dari Dinas Kebersihan Kota Palu karena masih dalam suasana hari raya.
Sampah-sampah tersebut sudah mulai berbau busuk sehingga sangat mengganggu warga yang datang berbelanja maupun hanya melintas di kawasan tersebut.
Apalagi, dalam beberapa hari ini, saban hari Palu dan sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng diguyur hujan.
Ny Nunung, seorang pedagang berharap petugas Dinas Kebersihan Kota Palu segera mengangkut sampah-sampah sisa dagangan karena bisa menjadi sarang penyakit dan nyamuk.
Ny Jaimina, seorang penjual sayur mengaku pembeli di hari pertama Lebaran masih sangat sepi. "Baru ada dua orang yang membeli sayur," kata dia.
Sehari menjelang Lebaran, harga daging sapi naik dari Rp110.000, menjadi Rp120.000/kg dan ayam potong dari Rp50.000, naik menjadi Rp65.000/ekor.
Kenaikan itu dipicu karena permintaan masyarakat meningkat drastis. Bahkan beberapa pedagang ayam di Palu harus menambah pasokan dalam jumlah memadai untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Lebaran.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019